Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona (
Covid-19) yang dirawat di RS Mitra Plumbon
Indramayu, Jawa Barat, meninggal dunia. Namun, tidak diketahui apakah pasien tersebut terinfeksi Covid-19 atau tidak, karena belum sempat dilakukan pemeriksaan swab.
"Pasien inisial T (48) meninggal dunia di RS Mitra Plumbon Indramayu dengan status PDP belum dilakukan tes swab oleh tim dari Dinas Kesehatan," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, Kamis (26/3) seperti dilansir
Antara.Deden mengatakan pasien yang berstatus PDP tersebut dirawat di RS Mitra Plumbon Kabupaten Indramayu sejak Senin (23/3) dengan keluhan panas, batuk berdahak, pilek, sesak napas, nyeri kepala, dan nyeri seluruh badan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengacu pada pedoman yang dikeluarkan Kemenkes, lanjut Deden, dengan gejala tersebut maka orang itu ditetapkan sebagai PDP Covid-19.
Dengan status itu pasien harus segera dilakukan rujukan ke RSUD Indramayu sebagai rujukan Covid-19. Namun, proses rujukan pasien belum selesai pasien lebih dulu meninggal dunia dalam perawatan.
"Kami belum sempat mengambil swab, tapi pasien sudah meninggal," kata Deden yang juga merupakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu.
Deden menambahkan untuk mengantisipasi kelanjutan dari kejadian tersebut tim pengawasan dari Dinas Kesehatan sudah melakukan penelusuran dan pemantauan terhadap keluarga maupun karyawan pasien tersebut sesuai protap Kemenkes selama 14 hari ke depan.
Deden mengakui saat ini pihaknya tengah melakukan simulasi membuka perawatan baru jika tempat tidur isolasi yang disediakan penuh.
"Kami juga berkoordinasi dengan rumah sakit dalam wilayah Indramayu maupun di luar Indramayu jika di sini tidak mampu menanganinya," kata Deden.
[Gambas:Video CNN]Sejak kasus pertama diungkap pada 2 Maret lalu, jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia per Kamis (26/3) ada 893 orang, di mana 78 meninggal dan sembuh 35.
"Ada penambahan kasus konfirmasi positif kurang lebih 103 orang sehingga jumlah totalnya 893," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam keterangan persnya, di gedung BNPB, Jakarta.
(antara/kid)