Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kota
Bekasi mulai memperketat mobilisasi masyarakat dari maupun menuju Kota Bekasi untuk mencegah penyebaran
virus corona. Pengetatan terutama dilakukan di titik-titik perbatasan Kota Bekasi dengan daerah lain.
Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Ardhianto mengatakan di titik-titik yang sudah ditentukan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan, terutama pengecekan suhu orang per orang.
"Tidak saja pengendara tapi juga orang, kita akan melakukan pemeriksaan yang akan masuk ataupun keluar kota Bekasi," ujar Tri melalui sambungan telepon, Senin (30/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tri menjelaskan jika ada warga yang terindikasi sebagai carrier virus corona atau punya indikasi terinfeksi corona akan dilarang masuk atau keluar Kota Bekasi.
"Kalau saat dicek suhu, suhunya diambang batas maka akan kami minta untuk pulang saja, karena dikhawatirkan mereka kena (virus corona) di kota Bekasi atau mereka membawanya (keluar)," tambahnya.
Tri menjelaskan pemeriksaan setidaknya ada 10 sampai 11 lokasi yang akan jadi titik pemeriksaan. Pelaksanaannya akan dimulai besok pagi, Selasa (31/3).
"Untuk lokasi ada 10-11 titik, terutama perbatasan-perbatasan. Seperti Taman Mini, Pondok Gede, ke arah Depok, terus Cibubur yang arah Kranggan," ungkapnya.
[Gambas:Video CNN]
Per hari ini, Pemkot Bekasi juga sudah menyiagakan petugas di beberapa stasiun dan terminal di Kota Bekasi. Mereka akan melakukan pengecekan kepada penumpang transportasi publik.
"Penumpang (kereta api) yang turun nanti kita data lagi, suhunya berapa. Kalau memang tinggi nggak usah masuk kota Bekasi," kata Tri.
Sebagai informasi catatan dari website corona.kotabekasi.go.id per 28 Maret 2020 pukul 20.32 WIB, pasien yang positif terinfeksi corona sebanyak 30 orang dan 1 orang dinyatakan sembuh.
Sementara Pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 117 orang, 13 orang di antaranya dinyatakan sehat. Lalu, orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 241 orang.
(ndn/osc)