Solo Siapkan Puluhan Miliar Antisipasi Karantina Tiga Bulan

CNN Indonesia
Senin, 30 Mar 2020 13:57 WIB
Pemkot Solo mempertimbangkan karantina wilayah dan menyiapkan dana puluhan miliar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama masa karantina.
Ilustrasi Kota Solo. (ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA)
Solo, CNN Indonesia -- Pemerintah Kota (Pemkot) mengantisipasi kemungkinan kebijakan karantina wilayah di Kota Solo dengan menyiagakan anggaran hingga puluhan miliar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama masa karantina terkait pencegahan virus corona (Covid-19).

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo memastikan dana yang dimiliki Pemkot cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama masa karantina.

"Cukup. Kita persiapkan untuk tiga bulan kok," katanya saat jumpa pers di Ruang Manganti Projo, Kompleks Balaikota Solo, Senin (30/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rudy, sapaan akrab Rudyatmo, menerangkan dana puluhan miliar itu didapat dari memangkas berbagai kegiatan pemerintah selama tahun 2020. Di antaranya agenda pariwisata, kebudayaan dan kesenian, hingga kegiatan perjalanan dinas ke luar kota dan luar negeri.

Pemkot juga menunda pelaksanaan proyek nonprioritas seperti pembangunan gedung parkir di Balaikota Solo yang sedianya dilaksanakan pertengahan tahun ini.

"Ora mbangun sik rapopo. Corona sik (tidak membangun dulu tidak apa-apa. Urus corona dulu)," katanya.

Sesuai Pasal 7 UU Kekarantinaan Kesehatan, setiap orang mempunyai hak memperoleh perlakuan yang sama dalam penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan, serta mendapatkan pelayanan kesehatan dasar sesuai kebutuhan medis, kebutuhan pangan, dan kebutuhan kehidupan sehari-hari lainnya selama karantina berlangsung.

Namun undang-undang itu belum mengatur detil teknis pelaksanaan karantina wilayah. Rudy mengatakan tidak semua warga menjadi beban Pemerintah. Pemerintah hanya menanggung kebutuhan logistik warga miskin dan rentan miskin.

"Termasuk nanti dalam hal logistik kita gotong royong. Yang mampu bisa membantu yang tidak mampu. Tidak semua dipasok oleh pemerintah. Yang mampu ya harus mandiri," katanya.

Meski telah mengambil langkah persiapan, Rudy mengingatkan karantina wilayah bukan keputusan yang mudah. Selain beban logistik yang ditanggung pemerintah cukup berat, masyarakat juga dituntut disiplin meminimalisasi aktivitas.

Ia juga meminta masyarakat tidak terlalu banyak menuntut jika nantinya Pemkot memutuskan untuk melakukan karantina wilayah.

"Jangan sampai mengatakan yang tidak-tidak. Jangan sampai ada suara 'opo iki mung dikei beras karo supermi' (apaan, cuma dapat beras sama mi instan)," katanya.

Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengatakan per 29 Maret sudah tidak ada warga Solo yang terjangkit covid-19. Dari tiga warga Solo yang terkonfirmasi positif corona, satu dinyatakan sembuh sementara dua lainnya meninggal dunia.

[Gambas:Video CNN]
Kemudian dari 26 warga Solo berstatus Pasien dalam Pengawasan (PDP) ada 16 yang masih dirawat di sejumlah rumah sakit dan tujuh orang dinyatakan sembuh.

"Ada tiga PDP yang meninggal tapi belum terkonfirmasi (positif)," katanya. (ocd/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER