Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Tengah
Ganjar Pranowo meminta masyarakat tidak menolak pemakaman jenazah
pasien corona covid-19. Pernyataan itu disampaikan menyusul penolakan warga di beberapa daerah
Jawa Tengah yang tak rela kuburan di wilayahnya jadi tempat pemakaman pasien corona.
"Penolakan pemakaman pasien covid-19 ini mulai muncul di beberapa tempat. Saya mohon pada masyarakat ikuti ketentuan yang ada dari pemerintah dan jangan ditolak, jagalah perasaan mereka," ujar Ganjar, Rabu (1/3), melalui instagram pribadinya.
[Gambas:Instagram]
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ganjar mengatakan penolakan masyarakat bakal menimbulkan stigmatisasi yang bisa menyakiti perasaan keluarga pasien covid-19.
"Sakitnya seperti apa sih keluarganya. Melihat mukanya tidak boleh, melihat mayatnya tidak boleh," kata Ganjar.
[Gambas:Video CNN]Maka dari itu ia menegaskan bahwa penolakan itu tidak boleh terjadi karena yang dibutuhkan keluarga korban saat ini adalah dukungan moral, bukan penolakan.
"Jangan ditolak. Satu, stigmatisasi pada korban dan keluarganya termasuk yang sudah meninggal pasti akan sangat sakit. Yang kedua, masyarakat yang sudah terstigmatisasi itu akan ditolak dimana-mana, kasihan dia," kata Ganjar
"Dia butuh dukungan, dia bukan musuh kita," tambahnya.
Salah satu penolakan jasad pasien corona di Jawa Tengah terjadi tepatnya di Purwokerto, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Peristiwa yang berujung viral tersebut memperlihatkan bagaimana bupati Purwokerto berusaha keras meyakinkan masyarakat setempat untuk tidak menolak pemakaman korban covid-19.
(ndn/gil)