Krisis APD Corona, Klinik di Solo Ingin Tutup 3 Bulan

syd | CNN Indonesia
Sabtu, 18 Apr 2020 17:31 WIB
Tenaga medis lengkap dengan APD
Ilustrasi alat pelindung diri virus corona (CNN Indonesia/Damar)
Solo, CNN Indonesia -- Klinik kesehatan di Kota Solo, Jawa Tengah meminta izin kepada Pemerintah Kota Solo untuk berhenti beroperasi selama tiga bulan. Pemilik klinik beralasan sulit mencari alat pelindung diri (APD) khusus virus corona (Covid-19) untuk para perawatnya.

Namun, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solo, Siti Wahyuningsih justru mengancam akan mencabut izin klinik tersebut jika pemilik nekat berhenti beroperasi selama pandemi virus corona.

"Kalau mau tutup ya enggak apa-apa. Malah saya cabut izinnya sekalian," kata pejabat yang akrab disapa Ning itu saat ditemui di Balai Kota Solo, Sabtu (18/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ning, ada beberapa klinik yang mengajukan tutup. Tapi sejumlah klinik itu dimiliki oleh satu orang. Pemilik klinik itu mengeluh sulit mencari APD untuk tenaga kesehatannya yang kian langka akibat wabah Covid-19. 
Ning merasa belum puas dengan penjelasan pemilik klinik. Dia justru curiga karena pemilik ingin menutup kliniknya selama tiga bulan. Sama seperti perkiraan BNPB yang menyatakan kasus virus corona akan menurun dalam tiga bulan ke depan.

Ning mendug pemilik klinik tersebut ingin menghindar dari penanganan wabah Covid-19 dan baru ingin kembali beroperasi setelah kasus virus corona menurun.

"Kan pas dengan perkiraan dari BNPB. Tiga bulan diperkirakan sudah mulai turun," katanya.

Ning menyayangkan sikap pengusaha tersebut. Ia menegaskan pengusaha klinik kesehatan bertanggung jawab mengadakan APD untuk tenaga kesehatannya. Harga APD yang melambung di tengah wabah Covid-19, lanjutnya, tak bisa menjadi alasan untuk pengusaha kesehatan menutup kliniknya.
Ning juga mengatakan telah berkomunikasi dengan BPJS Kesehatan untuk memutus kerja sama dengan klinik itu jika pemilik nekat menutup operasional kliniknya.

"Dia kan juga dapat uang dari BPJS. Mosok saat kondisi enak mau, tapi saat kondisi susah seperti sekarang malah mau tutup. Enggak sportif namanya," kata dia.

Terpisah, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menyayangkan sikap pengusaha klinik tersebut. Pemerintah Kota (Pemkot) bahkan telah memanggil yang bersangkutan.

"Kemarin sudah kita panggil. Saya minta ya jangan seperti itu lah. Masak di tengah kondisi seperti ini malah tutup. Akhirnya dia nggak jadi mengajukan (izin tutup sementara)," kata Rudy.

Catatan Redaksi: Judul artikel ini diubah pada Sabtu (18/4) pukul 20:19 WIB usai klarifikasi pihak terkait. (bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER