Bahas PSBB, Khofifah Panggil 3 Kepala Daerah di Jatim

CNN Indonesia
Minggu, 19 Apr 2020 03:14 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (CNNIndonesia/Farid).
Surabaya, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan memanggil Wali Kota Surabaya, Bupati Gresik, dan Bupati Sidoarjo untuk membahas langkah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam mencegah penyebaran virus corona.

Khofifah menyebut, pembahasan bersama tiga kepala daerah itu karena makin tingginya jumlah infeksi virus corona (covid-19) di tiga daerah tersebut. Apalagi dia menilai Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan sudah memenuhi kriteria untuk mengajukan PSBB.

"Gubernur Jawa Timur selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur memanggil ketiga kepala daerah tersebut bersama forkopimda, Minggu tanggal, 19 April pukul 14.00 di Grahadi untuk menentukan tindak lanjut dari PSBB," kata Khofifah, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (18/4) malam.

Kata Khofifah, penyebaran Covid-19 di Surabaya sendiri saat ini telah menyebar di 31 kecamatan. Artinya seluruh kecamatan di Kota Pahlawan telah terpapar.


"Total kasus saat ini tercatat yang terkonfirmasi positif covid-19 sebanyak 270 orang, PDP (pasien dalam pengawasan) sebanyak 703 orang, dan ODP (orang dalam pemantauan) sebanyak 1806 orang," katanya.

Dengan signifikannya penambahan tersebut, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pun melakukan rapat koordinasi yang diikuti oleh Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI). Dalam rapat tersebut kemudian disimpulkan bahwa Surabaya telah memenuhi persyaratan PSBB.

Khofifah mengatakan, hal itu berdasarkan kajian epidemiologi yang dilakukan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair, telah dilakukan penilaian yang merujuk kepada metode evaluasi epidemiologi yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Permenkes terkait PSBB.

"Berdasarkan penilaian tersebut, total nilai untuk Surabaya mencapai nilai 10, atau tertinggi dari skala evaluasi," ujar mantan Menteri Sosial RI ini.

"Beberapa hal yang menjadi catatan diantaranya adalah doubling time telah terjadi empat kali, serta telah terjadi transmisi level 2 (propagated spread) dan transmisi lokal maupun lintas wilayah. Maka rapat PERSI menekankan pentingnya penerapan status PSBB untuk kota Surabaya," katanya.


Tak hanya Surabaya, lanjut Khofifah, saat ini kabupaten Sidoarjo dan Gresik, yang berbatasan langsung dengan Surabaya dan memiliki pola interaksi kewilayahan yang sangat erat, juga sudah layak mengajukan PSBB. Dua daerah itu menunjukkan kenaikan kasus covid-19 yang sangat signifikan.

Untuk Gresik dari total 18 kecamatan di Gresik, saat ini ada 11 kecamatan telah memiliki kasus konfirmasi positif covid-19, tercatat per hari ini sebanyak 20 orang positif, PDP sebanyak 102 orang, dan ODP sebanyak 1073 orang.

Sedangkan untuk Sidoarjo dari keseluruhan 18 kecamatan, saat ini 14 kecamatan telah memiliki kasus konfirmasi positif covid-19. Tercatat ada sebanyak 55 orang positif, PDP sebanyak 118 orang dan ODP sebanyak 497 orang.

Khofifah mengatakan kecamatan-kecamatan di Sidoarjo dan Gresik tersebut merupakan daerah yang memiliki letak geografis yang berdekatan, atau merupakan daerah perbatasan dengan Surabaya.


"Berdasarkan peta persebaran kasus konfirmasi positif covid-19 berbasis GIS dengan kedalaman data di tingkat kecamatan, kecamatan-kecamatan di Gresik dan Sidoarjo yang memiliki kasus konfirmasi positif menunjukkan pola cluster atau terkonsentrasi di wilayah perbatasan dengan kota Surabaya," katanya.

Dia menambahkan, perkembangan penyebaran virus corona yang terjadi di Surabaya maupun di Sidoarjo dan Gresik, menunjukkan indikasi yang sejalan dengan petunjuk penentuan tingkat urgensi dari penerapan status PSBB dalam Permenkes PSBB. (frd/osc)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER