PSBB Jakarta, Satpol PP Bubarkan Keramaian di Pasar Cipulir

CNN Indonesia
Minggu, 19 Apr 2020 20:03 WIB
Geliat pasar tradisional Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, di malam hari pada masa pemberlakuan PSBB selama darurat virus corona (Covid-19), Rabu (15/4) dini hari WIB. CNN Indonesia/Ahmad Bachrain
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Ahmad Bachrain)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dua pasar, Cipulir dan Ikan Hias Jatinegara, masih ramai di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena pandemi virus corona atau Covid-19.

Keramaian yang terjadi di dua pasar tersebut membuat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta turun tangan melakukan pembubaran massa.
"Sudah dilakukan pembubaran keramaian di Cipulir tadi pagi," ujar Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Arifin, melalui pesan singkat, Minggu (19/4).

Selain melakukan penjagaan, Satpol PP DKI Jakarta juga akan meningkatkan pengawasan di sekitar pasar guna menghindari keramaian yang berpotensi kembali terjadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah berkoordinasi dengan Perumda Pasar Jaya, dan akan kami tingkatkan pengawasan di sekitar pasar," ucap Arifin.

Ia pun menegaskan bahwa pihaknya tidak akan segan membubarkan setiap kerumunan masa yang ada di DKI Jakarta semasa penerapan PSBB.

PSBB di DKI Jakarta, Dua Pasar Masih Ramai
"Semua pasar dan tempat-tempat yg menjadi keramaian warga akan terus kita pantau dan tertibkan dengan membubarkan mereka," pungkasnya.

Pemprov DKI Jakarta memberikan kesempatan pada tempat usaha yang berfungsi memenuhi kebutuhan masyarakat untuk tetap beropersi selama PSBB.

Akan tetapi, aktivitas yang terjadi harus mengikuti protokol Covid-19. Salah satunya larangan berkerumun di atas lima orang.
DKI Jakarta menerapkan PSBB sejak Jumat (10/4). Akan tetapi, dalam perjalanannya PSBB di ibu kota terlihat kurang begitu efektif. 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui, PSBB sejauh ini belum cukup menghentikan penyebaran Covid-19 dan kemungkinan akan diperpanjang. (ndn/ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER