Semarang, CNN Indonesia -- Jajaran Polrestabes
Semarang, Jawa Tengah, menggiatkan patroli malam sebagai upaya antisipasi tindak kejahatan di masa pendemi corona (
Covid-19).
Dalam setiap patroli malam, Polrestabes Semarang menerjunkan Tim Reserse Mobile (Resmob) dengan Tim Elang yang merupakan gabungan dari personil Satuan Sabhara, Reserse Kriminal (Reskrim) dan Lalu Lintas.
"Patroli malam kita giatkan sebagai antisipasi tindak kriminal dan kejahatan di masa pendemi corona. Biasanya yang marak ada kejahatan jalanan seperti begal, curanmor, curas, dan curat. Tim kita sebar untuk menyisir menyeluruh dari jalan protokol, pemukiman warga, pusat perkantoran dan bank," kata Kapolrestabes Semarang Komisaris Besar Auliansyah Lubis usai memimpin apel malam, Minggu (19/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain patroli kejahatan jalanan, Polrestabes Semarang juga menerjunkan mobil Lalu-Lintas dan Pembinaan Masyarakat (Binmas) untuk terus berkeliling membubarkan kerumunan warga di pinggir jalan maupun warung-warung. Itu dilakukan demi mencegah penyebaran virus covid-19 .
"Kota Semarang zona merah. Beberapa ruas protokol sudah kita tutup, namun di pinggiran kota masih banyak warga yang berkerumun tongkrong pinggir jalan dan di warung-warung. Ada mobil Lantas dan Binmas serta personil yang membubarkan dan memberikan himbauan untuk segera pulang dan tetap di rumah," kata Aulia.
Untuk mencegah dan mendeteksi dini penularan covid-19, Polrestabes Semarang pun telah mengeluarkan sistem wajib lapor dengan
barcode kepada setiap pendatang yang masuk Kota Semarang melalui bandara, stasiun, pelabuhan dan terminal bus.
Kejahatan di MaduraSementara itu di Pulau Madura, Jawa Timur, dalam sepekan ini setidaknya warga di sana dikejutkan aksi kejahatan di tengah pandemi, mulai dari aksi pencurian, pembunuhan, perampokan, dan penemuan mayat.
Di Sumenep aksi pencurian ini menyasar ke sejumlah tambak ikan di wilayah Kecamatan Kalianget. Pelakunya tidak tanggung-tanggung sebanyak 30 pelaku, namun yang berhasil diamankan kepolisian baru sebanyak tujuh pelaku.
Sisanya diancam bakal diincar dalam proses penyelidikan lanjutkan. Peristiwa ini berhasil diungkap pemilik tambak, setelah tujuh pelaku itu kepergok saat melancarkan aksinya, Sabtu (18/4) malam. Mereka langsung diserahkan ke pihak kepolisian.
Kemudian menyusul dengan aksi perampokan di Kabupaten Sampang yang mengintai dua orang sales rokok di wilayah Kecamatan Ketapang pada Sabtu (18/4) petang. Mirisnya mereka disekap lalu dibius. Setelah itu mereka dibuang ke semak-semak di pinggir jalan.
Dua korban tersebut berasal dari luar daerah, beruntung mereka mendapat perawatan dari puskesmas, dan polisi setempat langsung melakukan penyelidikan untuk mengejar pelaku.
Sementara di Pamekasan ada penemuan jasad di semak-semak di sekitar Kantor Kecamatan Pasean, di wilayah pantai utara Pamekasan.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, aksi kejahatan akan terus ditumbangkan tanpa mengenal momen dan keadaan, sekalipun di tengah pandemi virus corona.
"Polda Jatim dan jajarannya akan tetap menindak setiap kejahatan dengan tiga langkah di antaranya, preemtif, preventif, dan represif," kata Trunoyudo saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Minggu .
Tiga upaya yang dimaksud, yaitu upaya preemtif, untuk menghilangkan adanya niat pelaku, preventif untuk menghilangkan adanya kesempatan, dan penanggulangan represif merupakan langkah penindakan bila preemtif dan preventif gagal.
Trunoyudo lantas mengurai data kejahatan di wilayah Jawa Timur, termasuk Madura. Menurutnya sejumlah kasus yang sudah mengintai di Madura, pelakunya sudah banyak ditangkap.
"Kasus kejahatan mulai Januari ke Februari turun 21 persen. Sementara dari Februari ke Maret turun 62 persen. Artinya kejahatan di Jawa Timur banyak penurunan dari sebelumnya," ujarnya.
(dmr, nrs/kid)
[Gambas:Video CNN]