Pemkot Jambi Mengharap Bantuan Singapura Atasi Corona

CNN Indonesia
Selasa, 21 Apr 2020 22:53 WIB
Kondisi Pasien RSUD Raden Mattaher Jambi Diduga Terjangkit Virus Corona Membaik
Ilustrasi penanganan virus corona di Jambi. (Dok. Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi sedang menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Singapura untuk mendapatkan bantuan pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19.

Bantuan yang diharapkan Pemkot Jambi berupa konsentrat cairan sanitasi tangan atau hand sanitizer dan peralatan tes polymerase chain reaction (PCR).

"Sudah dibahas Pemerintah Kota Jambi. Saat ini sedang berkomunikasi Pemerintah Singapura melalui Temasek Foundation, Kementerian Luar Negeri Singapura, dan Kementerian Kesehatan Singapura," ujar Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, melalui video siaran pers, Selasa (21/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fasha menjelaskan detail bantuan yang diinginkan Pemkot Jambi dari Pemerintah Singapura. Menurut Fasha, pihaknya membutuhkan 2.000 liter konsentrat atau induk hand sanitizer yang nantinya bisa menghasilkan 200 ribu liter hand sanitizer.

"[Nantinya] akan diberikan kepada seluruh masyarakat Kota Jambi. Tiap KK akan mendapatkan 500 mililiter," jelas Fasha.

Selain mengharapkan bantuan Singapura, Pemkot Jambi juga sudah berkoordinasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Jambi untuk tes polymerase chain reaction (PCR). Namun, ada beberapa perlengkapan yang tidak dimiliki laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Jambi untuk melakukan tes PCR.

"Kekurangan ini akan kami komunikasikan dengan Pemerintah Singapura supaya kami dibantu," tutur Fasha.

Dengan bantuan dari Pemerintah Singapura ini, Pemkot Jambi berharap PCR bisa dilakukan sendiri. Dengan begitu, Pemkot Jambi bisa lebih cepat mendapatkan hasil dari warga yang dites Covid-19.

Pemkot Jambi Harapkan Bantuan Singapura guna Atasi Corona
"Dengan swab test sendiri, hasilnya akan lebih cepat diketahui," jelas Fasha.

Fasha mencontohkan tes swab PCR terhadap Pasien Dalam Pengawasan (PDP) harus menunggu satu minggu dari Labkes Kementerian Kesehatan RI. Dengan waktu sepanjang itu, pasien yang diisolasi di rumah sakit belum bisa dengan cepat dipastikan apakah positif atau tidak.

"Ini bikin kami repot," ucap Fasha.

Salah satu faktor yang mendorong Pemkot Jambi menggelar tes sendiri tidak terlepas dari semakin bertambahnya pasien positif Covid-19 di Kota Jambi. Saat ini enam orang positif Covid-19 berasal dari Kota Jambi, dari total 13 orang positif di Provinsi Jambi.

Fasha berharap, masyarakat Kota Jambi yang mempunyai riwayat mengikuti ijtima tablig di Gowa Sulawesi Selatan dan Malaysia dapat melaporkan diri ke Puskesmas terdekat. 

"Jika tidak kooperatif, petugas kami akan melakukan penjemputan paksa dan melakukan rapid test juga secara paksa. Apabila malu kami datangi ke rumah, sebaiknya melaporkan diri ke Puskesmas terdekat. Identitas akan kami rahasiakan jika diketahui positif Covid-19, dan keluarga akan diurus Pemerintah Kota Jambi," jelas Fasha. (epu/sry)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER