Hasil Rapid Test DKI, 2.365 Orang Terindikasi Positif Corona

CNN Indonesia
Rabu, 22 Apr 2020 16:10 WIB
Petugas kesehatan mengambil sampel darah warga saat Rapid Test COVID-19 di Taman Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (4/4/2020). Sedikitnya 700 warga Kota Bandung mengikuti Rapid Test tersebut guna memastikan kesehatannya dan mengantisipasi penyebaran COVID-19 di Bandung. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/wsj.
Ilustrasi rapid test atau uji cepat virus corona (ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan rapid test kepada 63.456 warga di enam wilayah administratif hingga Rabu (22/4). Hasilnya, 2.365 orang terindikasi positif terinfeksi virus corona (Covid-19).

Jumlah tersebut diketahui berdasarkan data dari laman resmi pemantauan virus corona (Covid-19) DKI yang diakses CNNIndonesia.com, pada Rabu (22/4) pukul 13.28 WIB.

Dari jumlah total yang mengikuti rapid test diketahui sebanyak 2.365 orang di Jakarta terindikasi positif corona. Sementara, 61.181 orang lainnya dinyatakan negatif berdasarkan hasil rapid test.
Kendati begitu, rapid test bukan penentu utama seseorang terinfeksi virus corona atau tidak. Bagi yang dinyatakan positif berdasarkan rapid test, masih harus melanjutkan tes dengan metode swab menggunakan alat Polymerase Chain Reaction (PCR).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rapid test diketahui menggunakan spesimen darah untuk pengujian virus corona di tubuh seseorang. Sementara tes swab lewat PCR atau genome sequencing dilakukan dengan menguji lendir dari tenggorokan, kerongkongan, atau hidung.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya juga menyatakan, rapid test tidak efektif untuk mengetahui infeksi virus corona pada tubuh seseorang. Karena alasan ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan berusaha memaksimalkan penggunaan tes swab dengan alat PCR.
Menurut Anies, saat ini terdapat 23 laboratorium yang terlibat dalam penanganan Covid-19 di Jakarta. Laboratorium-laboratorium tersebut punya kapasitas melakukan tes hingga 4.524 tes dalam per hari.

Hingga Rabu (22/4), telah ada 3.399 orang positif terinfeksi virus corona berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta. Dari jumlah itu, 308 di antaranya meninggal dunia dan 291 dinyatakan telah sembuh dari corona.

Sejauh ini, Pemprov DKI Jakarta menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) guna menekan laju penyebaran virus corona. PSBB berlaku pada 10-23 April dan direncanakan bakal diperpanjang lantaran penularan virus corona masih tergolong tinggi.
(dmi/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER