Survei: 9,1 Persen Pendaftar Ingin Ikut Pelatihan Prakerja

CNN Indonesia
Rabu, 22 Apr 2020 16:46 WIB
Pemerintah luncurkan situs resmi Kartu Prakerja, Jakarta, Jumat, 20 Maret 2020. CNNIndonesia/Safir Makki
Ilustrasi kartu Prakerja. (CNNIndonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hasil survei yang dilakukan KedaiKOPI pada 14-19 April 2020 menyatakan bahwa hanya 9,1 persen masyarakat yang mau menggunakan program Kartu Prakerja untuk mengikuti pelatihan.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo mengatakan survei berdasarkan temuan, sebagian dari 405 responden di Jabodetabek menyatakan ingin ikut pelatihan prakerja. Survei dilakukan dengan metode telesurvei.

"Kami juga tanya soal Kartu Prakerja. Apakah anda terdaftar sebagai pemilik Kartu Prakerja, hasilnya 1,2 persen ya dan 4,5 sedang mendaftar," kata Kunto saat memaparkan hasil Survei KedaiKOPI tentang Opini Publik Jabodetabek tentang PSBB dan Mudik di Masa Darurat Covid-19 yang disiarkan secara langsung lewat akun Youtube Surve KedaiKOPI, Rabu (22/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian kita tanya anda akan menggunakan dana Kartu Prakerja untuk apa, hasilnya 9,1 persen mengikuti pelatihan," imbuhnya.
Kunto melanjutkan, responden lain yang mengaku sudah dan sedang mendaftar program Kartu Prakerja mengaku akan menggunakan dana Kartu Prakerja untuk: 50 persen mencari pekerjaan baru, 13,6 persen untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, 4,6 persen untuk modal usaha, serta 22,7 persen lainnya mengaku belum tahu.

Kunto juga memaparkan sebanyak 60,7 persen responden mempersepsikan bahwa kondisi keuangan menjadi lebih buruk setelah pemerintah mengeluarkan imbauan bekerja dari rumah.

Sejumlah kalangan mengkritik program Kartu Prakerja dan meminta pemerintah mengonversi anggaran senilai Rp20 triliun yang digelontorkan ke program pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau sejenisnya.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai masyarakat saat ini membutuhkan stimulus yang langsung mendongkrak daya beli mereka maupun bantuan dalam bentuk kebutuhan pokok. Sebab, covid-19 telah melumpuhkan sumber-sumber ekonomi rakyat.
"Prakerja kami harapkan harus diubah karena sekarang tidak butuh pelatihan, dulu waktu kampanye penting untuk menaikkan skill, tapi konteks 2020 yang kita hadapi situasi berbeda," ujarnya dalam diskusi virtual, Jumat (17/4).

Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDIP Deddy Yevri Sitorus menyarankan pemerintah mengubah program pelatihan dalam Kartu Prakerja menjadi bantuan modal usaha bagi rakyat.

"Menurut saya, program Kartu Prakerja diubah saja jadi bantuan langsung usaha atau padat karya. Jadi belajarnya langsung dengan usaha mandiri, bukan sekadar kursus online. Saat ini mereka lebih butuh dana untuk menggerakkan, create ekonomi, untuk menghidupkan usaha rakyat," kata Deddy, dalam pernyataannya. (ain/mts/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER