Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi
DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, saat ini sebanyak 72.618 orang di Jakarta telah mengikuti
rapid test terkait virus corona (
Covid-19).
Dari hasil tes tersebut, persentase positif Covid-19 sebesar 4 persen, atau yang dinyatakan positif yakni 2.881 orang.
"Sementara, 69.737 orang lainnya dinyatakan negatif," kata Ani dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/4).
Rapid test bukan penentu utama seseorang terinfeksi virus corona atau tidak. Bagi yang dinyatakan positif berdasarkan rapid test, masih harus melanjutkan tes dengan metode swab menggunakan alat Polymerase Chain Reaction (PCR).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rapid test diketahui menggunakan spesimen darah untuk pengujian virus corona di tubuh seseorang. Sementara tes swab lewat PCR atau genome sequencing dilakukan dengan menguji cairan tenggorokan atau hidung.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya juga menyatakan, rapid test tidak efektif untuk mengetahui infeksi virus corona pada tubuh seseorang. Karena alasan ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan berusaha memaksimalkan penggunaan tes swab dengan alat PCR.
Menurut Anies, saat ini terdapat 23 laboratorium yang terlibat dalam penanganan Covid-19 di Jakarta. Laboratorium-laboratorium tersebut punya kapasitas melakukan tes hingga 4.524 tes dalam per hari.
Sementara itu, secara kumulatif, jumlah kasus positif virus corona di Jakarta sampai Senin (27/4) sudah mencapai 3.832 kasus.
Dari jumlah kasus tersebut, sebanyak 1.950 orang masih dirawat dan 1.169 lainnya masih menjalani isolasi mandiri. Kemudian, sebanyak 338 sudah dinyatakan sembuh, dan 375 orang meninggal akibat Covid-19.
(dmi/sur)
[Gambas:Video CNN]