Hasil Lab Keluar Bareng, Kasus Positif Corona di DIY Naik 10

CNN Indonesia
Selasa, 28 Apr 2020 21:08 WIB
Petugas medis menunjukkan hasil sampel saat tes swab di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Senin (27/4/2020). PT KCI bersama Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Dishub dan Labkesda Provinsi Jawa Barat serta Dinkes Kota Bogor melakukan tes swab untuk 350 warga yang terdiri dari petugas PT KCI dan penumpang KRL Commuter Line yang dilakukan secara massal dan random dengan mengumpulkan cairan atau sampel dari bagian belakang hidung dan tenggorokan sebagai salah satu metode untuk mendeteksi dan mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19) di moda transportasi KRL Commuter Line. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp.
Ilustrasi hasil tes swab. (ARIF FIRMANSYAH/ARIF FIRMANSYAH)
Yogyakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih, mengungkapkan ada penambahan 10 kasus pasien positif baru di wilayahnya per Selasa (28/4) pukul 16.00 WIB. Jumlah total kasus Virus Corona di DIY pun menjadi 93 kasus.

"Penambahan 10 kasus positif baru tersebut, di  antaranya 7 kasus dari hasil tracing kontak positif kasus 35 di Kabupaten Sleman, dan kasus 72 dari Kabupaten Gunungkidul," jelas dia, dalam keterangannya, Selasa (28/4).


Menurut Berty, kenaikan kasus ini karena hasil laboratorium para pasien di Sleman dan Gunung Kidul keluar secara bersamaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, pihaknya mengungkapkan kasus 35 menularkan ke banyak orang diduga karena usai mengikuti kajian agama di Jakarta, dan pulang bersama-sama dengan kasus yang dilacak tersebut.

Selain penambahan kasus positif baru, Berty juga menyebut ada dua kasus positif yang dinyatakan sembuh. Pertama, kasus 52, seorang perempuan berusia 36 tahun asal Sleman. Kedua, kasus 67, laki-laki usia 40 tahun yang juga warga Sleman.

Insert Artikel - Waspada Virus CoronaFoto: CNN Indonesia/Fajrian
Secara keseluruhan, berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19, kasus positif Corona di DIY per Selasa (28/4) mencapai 93 pasien, dengan 39 orang di antaranya dinyatakan sembuh dan 7 orang meninggal.

Terpisah, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X menggarisbawahi soal semangat gotong royong dan toleransi masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 tanpa memandang agama dan golongannya.

Menurut Sultan, semangat gotong royong masyarakat saat ini tak ubahnya seperti pada masa bencana gempa bumi di Yogyakarta pada 2006. Kala itu, masyarakat saling membantu dan bekerja sama tanpa membedakan latar belakang agama.


"Saat itu, para ulama, lintas agama bekerja sama membantu para korban tanpa menanyakan apa agamamu," kata dia, dikutip dari Antara.

Hal itu, menurut Sultan, membuktikan bahwa di hati nurani mereka yang paling dalam, selalu bersemi semangat toleransi antarumat beragama.

"Saat ini kita juga menyaksikan kisah-kisah mengharukan. Mereka bekerja sama dan saling berbagi. Orang-orang yang saling menjaga tetangganya. Bahkan dunia bisnis pun diubah menjadi dunia pengabdian bagi kemanusiaan untuk sesama yang papa," kata dia.

"Di bulan penuh keutamaan dan keistimewaan ini, semoga keberkahan dan kebahagiaan berada di sekitar kita," kata Raja Keraton Yogyakarta ini.

(sut/antara/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER