Evaluasi PSBB Bodebek: Kasus Positif Menurun, Sebaran Meluas

CNN Indonesia
Rabu, 29 Apr 2020 11:40 WIB
Petugas medis mengambil sampel petugas PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) saat tes swab di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Senin (27/4/2020). PT KCI bersama Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Dishub dan Labkesda Provinsi Jawa Barat serta Dinkes Kota Bogor melakukan tes swab untuk 350 warga yang terdiri dari petugas PT KCI dan penumpang KRL Commuter Line yang dilakukan secara massal dan random dengan mengumpulkan cairan atau sampel dari bagian belakang hidung dan tenggorokan sebagai salah satu metode untuk mendeteksi dan mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19) di moda transportasi KRL Commuter Line. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp.
Ilustrasi (ARIF FIRMANSYAH/ARIF FIRMANSYAH)
Bandung, CNN Indonesia -- Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat (Jabar) menyampaikan sejumlah evaluasi pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek), yang dimulai sejak 15 April sampai 28 April 2020.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulanan Covid-19 Jabar, Berli Hamdani mengatakan selama penerapan PSBB terjadi penurunan kasus positif terinfeksi virus corona sebesar 38,5 persen di Bodebek.

"Ada penurunan dari kasus terutama Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bogor. Itu bahkan angkanya hampir 38,5 persen," kata Berli di Gedung Sate, Rabu (29/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, Berli menyebut penyebaran kasus Covid-19 justru semakin meluas di wilayah Bodebek.

Kemudian, Berli menyebut pihaknya mencatat jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Bogor belum mengalami penurunan. Menurutnya, dari data yang dihimpun jumlah PDP di Bodebek cenderung meningkat.

"Sebagian sebaran dari PDP relatif sama tetapi jumlah dari PDP itu sendiri di Bodebek juga cenderung meningkat terutama di Kabupaten Bogor," ujarnya.

Lebih lanjut, Berli mengatakan penambahan kasus sembuh di Bodebek cenderung meningkat. Kabupaten Bekasi menjadi wilayah teratas jumlah pasien positif yang dinyatakan sembuh.

Berdasarkan hasil evaluasi ini, kata Berli, pihaknya akan melakukan pemeriksaan virus corona dengan metode tes polymerase chain reaction (PCR) bagi PDP dan orang dalam pemantauan (ODP).

"Tujuannya, kami ingin menyapu habis, terutama ODP dan PDP gejala ringan dan tanpa gejala. Karena yang begitu sulit kalau tanpa pemeriksaan PCR," katanya.

Penerapan PSBB di wilayah Bodebek diperpanjang lagi mulai hari ini hingga 12 Mei 2020. Gugus Tugas Covid-19 Jabar berharap perpanjangan PSBB dalam dua pekan ke depan dapat menekan lebih banyak kasus positif dan pasien yang meninggal dunia akibat virus corona.

Namun, jika dirata-rata kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Bodebek selama penerapan PSBB mengalami penambahan 18 kasus per hari. Naik dari dua pekan sebelum PSBB diterapkan yakni, sebanyak 14 kasus per hari.

Hal itu berdasarkan data selama 2-14 April (sebelum PSBB) dan 15-27 April (selama PSBB) dari situs dan media sosial resmi pemerintah kota maupun kabupaten terkait Covid-19, kecuali data untuk Kota Bekasi. Data rinci terkait lonjakan kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi selama penerapan PSBB belum jelas.

Di Kota Depok terjadi penambahan 116 kasus positif sepanjang 15 sampai 27 April. Kemudian Kabupaten Bogor bertambah 55 kasus positif, Kota Bogor 18 kasus positif, Kota Bekasi 25 kasus positif, dan Kabupaten Bekasi 17 kasus positif selama PSBB itu. (hyg/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER