7 Hari PSBB, Angka Kematian Corona di Surabaya Masih Tinggi

CNN Indonesia
Selasa, 05 Mei 2020 09:25 WIB
Petugas pemakaman menurunkan peti jenazah pasien COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Senin (30/3/2020). Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto per Senin (30/3/2020) pukul 12.00 WIB menyatakan jumlah pasien positif COVID-19 di Indonesia telah mencapai 1.414  kasus, pasien yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 75 orang, sementara kasus kematian bertambah delapan orang dari sebelumnya 114 orang menjadi 122 orang. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Surabaya, CNN Indonesia -- Sepekan atau tujuh hari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlangsung di Surabaya Raya, tingkat kematian atau mortalitas akibat Virus Corona (Covid-19) masih tetap tinggi.

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi, menyatakan persentase kematian masih cukup tinggi di Surabaya, Sidoarjo dan sebagian wilayah di Gresik.

"Dari tiga daerah yang kita lakukan PSBB, secara kumulatif masih cukup tinggi angka kematiannya," kata Joni, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (4/5) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, kata Joni, hal itu merupakan salah satu faktor yang harus ditekan saat pelaksanaan PSBB. Ia menyebutkan angka kematian di Jatim saat ini masih berkisar 10 persen lebih atau tepatnya 10,77 persen.

"Angka kematian kita masih tinggi, 10 persen lebih, ini tinggi. Padahal batas untuk yang bisa diterima itu kurang dari 5 persen, kita masih 10 persen, trennya belum menunjukkan penurunan," katanya.

[Gambas:Video CNN]

Ia menambahkan, angka kematian tertinggi dari 3 daerah yang menerapkan PSBB di Jatim tersebut masih didominasi oleh Surabaya. Di Kota Pahlawan tercatat ada 71 kasus kematian, lalu Sidoarjo 13 kematian, dan Gresik 5 kematian.

Karena tingginya angka mortalitas tersebut, ia mengatakan Jatim masih memerlukan upaya-upaya yang lebih signifikan lagi untuk penerapan PSBB di Jatim.

"Ini sudah hari ke-7 [PSBB] ya. Jadi tren mortalitas kita belum menunjukkan angka yang menyenangkan. Perlu upaya-upaya yang lebih kuat lagi. Upaya yang lebih signifikan lagi dari seluruh komponen yang ada di masyarakat tidak hanya dari pemerintah," ujarnya.

Joni, yang juga merupakan Direktur RSUD dr Soetomo ini, mengatakan salah satu upaya preventif dan kuratif yang perlu dilakukan adalah menambah jumlah rumah sakit dan menambah jumlah tenaga tenaga kesehatan.

"Jadi upaya preventif terus digalakkan, upaya kuratif, demikian juga menambah rumah sakit, menambah jumlah tenaga kesehatan, training sudah dilakukan, penambahan sarana juga," kata dia.

Sementara itu, kasus positif Corona (Covid-19) di Jawa Timur, pada Senin (4/5) mencapai 1.124 orang. Sebanyak 817 pasien masih menjalani perawatan, 187 sembuh dan 120 lainnya meninggal dunia.

Insert Artikel Tempat Usaha yang Tidak Diliburkan Saat PSBBFoto: CNNIndonesia/Basith Subastian
Kemudian, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Jatim saat ini tercatat ada 3.409 pasien. Sebanyak 1.621 pasien di antaranya masih diawasi, 1.460 pasien selesai diawasi atau sembuh, dan 328 pasien lainnya meninggal dunia

Lalu Orang Dalam Pemantauan (ODP) tercatat ada 20.116 orang, yang masih dipantau 6.122 orang, selesai dipantau 13.927 orang, dan 67 orang lainnya meninggal dunia.

(frd/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER