Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (
PAN)
Zulkifli Hasan mengingatkan pemerintah agar tak bergantung ke negara lain soal obat dan vaksin
virus corona (Covid-19).
Sebab, kata Zulhas, Indonesia nanti harus menunggu bertahun-tahun sampai ada surplus obat atau vaksin untuk bisa menggunakannya. Dengan demikian, hal itu dapat membuat Indonesia lemah dibanding negara pemilik vaksin, bukan hanya dari sisi kesehatan, namun juga sosial bahkan ekonomi.
"Jika Indonesia menunggu negara lain menemukan obat dan vaksin, kita harus menunggu bertahun-tahun sampai ada surplus obat dan vaksin," kata Zulhas dalam sambutannya di Rakernas I DPP PAN yang disiarkan secara langsung di YouTube DPP PAN, Selasa (5/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulhas pun mendorong pemerintah agar segera berinvestasi dalam penemuan dan produksi obat dan vaksin Covid-19. Ia minta pemerintah agar menambah alokasi belanja kesehatan seperti diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 52 Tahun 2020.
Ia mengatakan aspek kesehatan harus dikedepankan selama penanganan pandemi Covid-19. Zulhas mengimbau pemerintah agar hal itu dapat dilakukan antara lain dengan menyiapkan pelayanan dan fasilitas kesehatan, pencegahan penyakit, penguatan tenaga medis, selain penemuan vaksin.
Insert Artikel - Waspada Virus Corona. (CNN Indonesia/Fajrian) |
"Kita wajib menyehatkan mereka yang sakit dan mencegah agar yang sehat tidak jatuh sakit," katanya.
Zulhas mengungkapkan, penemuan obat dan vaksin Covid-19 saat ini mencuat di tengah isu geopolitik global di sejumlah negara seperti Amerika, China, dan Inggris. Menurutnya, penemuan vaksin Covid-19 nantinya akan diprioritaskan bagi warga negara mereka.
Oleh karenanya, menurut dia, jika Indonesia masih tetap bergantung ke negara lain, akan butuh waktu lama hingga dapat menggunakannya. Hal itu akan semakin menambah jumlah kasus hingga korban meninggal.
"Jika kita gagal menghentikan penyebaran virus dan atau merawat pasien COVID-19, wabah akan membesar dan angka PDP bahkan kematian niscaya meningkat," katanya.
(thr/pmg)
[Gambas:Video CNN]