Cerita Teh Terakhir Didi Kempot di Rumah Wali Kota Solo

CNN Indonesia
Selasa, 05 Mei 2020 15:34 WIB
Portrait penyanyi campursari Didi Kempot di salah satu kamar hotel di Kemayoran, Jakarta. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Didi Kempot. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga).
Jakarta, CNN Indonesia -- Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengenang kedekatannya dengan penyanyi campursari Didi Prasetyo alias Didi Kempot. Dia turut berbelasungkawa atas kepergian Didi yang meninggal di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Selasa (5/5) pagi.

Hadi mengaku memiliki kedekatan personal dengan mendiang Didi apalagi usai merampungkan proyek kolaborasi dalam lagu bertajuk 'Ojo Mudik'. Lagu dengan lirik bahasa Jawa itu sarat imbauan kepada masyarakat di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Setelah sukses dengan 'Ojo Mudik', Hadi mengaku punya rencana untuk duet bareng Didi lagi dalam membuat lagu baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebetulnya kemarin rencana mau ada rekaman lagu-lagu yang baru," kata Hadi melalui sambungan telepon dengan CNNIndonesia TV, Selasa (5/5).

Namun takdir berkata lain. Rencana rekaman lagu baru belum sempat terealisasi, Didi telah mangkat.


Hadi kembali mengingat momen terakhir bertemu Didi pada Jumat (24/4) lalu di kediamannya. Ia bercerita, saat itu Didi mengajaknya untuk membuat sebuah video klip lagu 'Ojo Mudik' di rumahnya.

Lagu 'Ojo Mudik' itu dibuat Didi dengan berkolaborasi dengan Hadi bersama Komandan Kodim 0735/Surakarta Letkol (Inf) Wiyata Sempana Aji dan Kapolresta Surakarta AKBP Andy Rifai.

"Video klip dibuat tanggal 24 April jam 17.00 WIB di rumah saya. Beliau saya tawari kopi, minta teh, katanya lambungnya tidak kuat, karena beliau juga punya penyakit asma," ungkap Hadi.

Lebih jauh Hadi mengaku telah mengenal Didi dan keluarganya sejak lama. Menurutnya sosok pelantun lagu 'Solo Balapan' itu merupakan sosok seniman yang disukai banyak orang dan juga punya pribadi yang rendah hati.

"Kalau saya kenal keluarganya dari dulu, sudah akrab, sama-sama senang nongkrong di trotoar dengan Mas Mamiek, Mas Didi dan adiknya," kata dia.


Di mata Hadi, karya-karya Didi mudah diterima oleh masyarakat karena dalam setiap liriknya yang didominasi bahasa Jawa selalu sarat makna, seperti menceritakan perjalanan hidup yang umum dilalui orang-orang.

"Mas Didi punya legacy yang sebetulnya melayani betul kepada masyarakat, mulai dari nol sampai dengan top dan dicintai oleh milenial, ini merupakan wujud hidup melayani masyarakat dalam hiburan," tutur Hadi.

Karena itu, ia berpesan kepada masyarakat umum, khususnya 'sobat ambyar' (fans berat Didi Kempot), untuk meneladani sifat merakyat Didi dan memohon agar masyarakat terus mendoakan almarhum.

"Pesan saya, Mas Didi sebagai contoh dan teladan bagi kita semua biarpun beliau sudah memiliki nama namun tetap sederhana, beliau sosok seniman yang sangat-sangat sederhana, tak pernah berubah dari dulu sampai sekarang. " pesan Hadi.

Terkait proses pemakaman, Hadi menyebut warga Ngawi, Jawa Timur telah menanti kedatangan jenazah Didi yang akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Desa Mejasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.


Sementara banyak kerabat Didi telah berkumpul di rumah duka Ngawi hingga siang hari ini. Salah satu kerabat yang juga merupakan anak didik Didi, Nogling mewakili pihak keluarga mengucapkan permohonan maaf atas kesalahan mendiang Didi selama hidupnya.

"Dari rekan-rekan keluarga dan para anak didiknya, mohon maaf atas sebesar-besarnya, jika ada kesalahan. Dari istri beliau nanti akan dimakamkan di sini, beliau berangkat dan berkarir juga dari sini," kata Nogling dikutip dari CNNIndonesia TV.

Rencananya, Didi akan dimakamkan berdekatan dengan makam anak sulungnya, Lintang Ayu Tyasprasti yang lebih dahulu berpulang pada tahun 1995 silam. (kha/osc)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER