Pedagang Terinfeksi Corona, Pemkot Surabaya Tutup Dua Pasar

CNN Indonesia
Kamis, 07 Mei 2020 21:04 WIB
Pedagang melayani pembeli cabai di kawasan Pasar Bina Usaha Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Rabu (15/1/2020). Harga cabai di Aceh sejak dua hari terakhir mulai turun seperti cabai merah dari Rp 42 ribu per kilogram turun menjadi Rp 38 ribu per kilogram, cabai hijau atau cabai besar turun dari Rp 30 ribu menjadi Rp 20 ribu per kilogram serta cabai rawit turun dari Rp 55 ribu per kilogram menjadi Rp 50 ribu per kilogram disebabkan melimpahnya pasokan cabai dari berbagai daerah. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/hp.
Ilustrasi pasar tradisional. (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kota Surabaya menutup sementara dua pasar: Simo dan Simo Gunung, Surabaya. Penutupan dilakukan menyusul ditemukan salah satu pedagang yang positif terinfeksi virus corona (Covid-19).

"Ditemukan salah satu pedagang yang beraktivitas ditemukan konfirmasi Covid-19 dan sudah meninggal dunia," kata Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Pemkot Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, Kamis (7/4).

Salah satu pedagang terinfeksi tersebut, kata Hebi, merupakan pasangan suami istri yang kesehariannya beraktivitas di pasar itu. Mereka masing-masing memiliki stand di dua pasar tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hebi mengatakan, tak hanya menutup pasar, pihaknya juga melakukan tracing terhadap pedagang-pedagang yang memiliki kontak erat dengan penderita. Mereka pun menjalani rapid test (tes cepat) terhadap sejumlah pedagang di dua pasar tersebut.

"Nah, yang kita rapid test ini tetangga dari stan dan sama tetangga rumah. Hari ini kita lakukan rapid test pukul 09.00 WIB. Sambil kita menunggu hasilnya," kata Agus Hebi.
Ia memaparkan, hari ini di kedua pasar tersebut sudah dilakukan rapid test terhadap 20 pedagang di Pasar Simo, 10 pedagang untuk Pasar Simo Gunung dan 10 pedagang tumpahan pasar.

Ditambah lagi, sesuai informasi yang diperoleh dari camat setempat bahwa ada salah satu pedagang tumpahan pasar yang setelah menjalani rapid hasilnya adalah reaktif.

"Tetapi kemarin saya dapat info dari pak camat bahwa pasar yang tumpah ini kemarin di-rapid test ada satu yang positif dan kita tindak lanjuti swab," urainya.

Oleh karena itu, Hebi menyatakan, sesuai protokol yang ditetapkan, maka kedua pasar tersebut untuk sementara waktu harus dilakukan karantina wilayah dan isolasi mandiri selama 14 hari. Hal itu, terhitung mulai hari ini 7 Mei - 20 Mei 2020.

"Mereka memang tidak boleh berkativitas di pasar tersebut untuk beberapa waktu ini. Namun tetap masih boleh berdagang. Misalnya online kepada para pelanggannya," katanya.

Di samping itu pihaknya juga sudah mendata para pedagang yang terdampak dan akan bersurat kepada Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, untuk diberikan intervensi berupa bantuan.

"Kita data untuk pedagang yang ada di PD Pasar Surya. Kemudian, warga yang terdampak kita minta kecamatan untuk mendata. Kemudian dikirim ke Dinsos supaya ada intervensi [bantuan] dari pemkot," ujarnya.

Hingga kini, setidaknya ada tujuh pasar di Surabaya yang dihentikan sementara operasionalnya dalam kurun waktu yang berbeda, yakni Pasar Kapasan, Pusat Grosir Surabaya (PGS), Pasar Gresik PPI, Pasar Kupang Gunung, Pasar Jojoran I, Pasar Simo l, dan Pasar Simo Gunung. (ain/frd/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER