Kemenag Berharap Arab Saudi Putuskan Nasib Haji 2020 Esok

CNN Indonesia
Senin, 11 Mei 2020 09:31 WIB
Muslim worshippers perform prayers around the Kaaba, Islam's holiest shrine, at the Grand Mosque in Saudi Arabia's holy city of Mecca on August 15, 2018, prior to the start of the annual Hajj pilgrimage in the holy city.
The hajj, expected to draw more than two million pilgrims to Mecca this year, represents a key rite of passage for Muslims and a massive logistical challenge for Saudi authorities, with colossal crowds cramming into relatively small holy sites. / AFP PHOTO / Bandar Al-DANDANI
Kemenag berharap ada kepastian soal haji besok dari Kerajaan Arab Saudi. (AFP PHOTO / Bandar Al-DANDANI)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Agama (Kemenag) masih menunggu kepastian penyelenggaraan ibadah haji tahun 2020 dari Kerajaan Arab Saudi. Rencananya, pengumuman itu akan disampaikan Saudi besok, Selasa (12/5) atau hari ke-19 Ramadan 1441 H.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Nizar Ali berharap Saudi segera mengabarkan kepastian penyelenggaraan haji tahun 2020. Sebab mereka akan mulai memasuki masa libur musim panas pada Rabu (13/5).

"Harapan kami, tanggal 19 Ramadan atau 12 Mei sudah ada keputusan," ujar Nizar dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (7/5).

Awalnya, Saudi mengabari Indonesia bahwa akan membuat pengumuman pada akhir April. Namun rencana itu diundur paling lambat 12 Mei. Hingga H-1 tenggat waktu, belum ada kabar dari Saudi atau pernyataan dari Kemenag.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nizar mengkhawatirkan persiapan jemaah haji Indonesia akan terganggu jika Saudi menunda pengumuman hingga setelah masa libur itu. Sebab menurutnya waktu persiapan sudah sangat mepet.

Dalam Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI bersama Kemenag, Rabu (15/4), Nizar mengatakan Kemenag membutuhkan waktu minimal 25 hari untuk finalisasi persiapan pemberangkatan jemaah haji dari Indonesia.

"Misalkan Pemerintah Saudi belum memberi kejelasan, maka saya mohon teman-teman (anggota Komisi VIII DPR RI) untuk memutuskan untuk tidak berangkat. Karena tadi, ketercukupan waktu kami untuk mempersiapkan ini," kata Nizar dalam rapat itu.

Kemenag hingga saat ini belum memutuskan apakah akan memberangkatkan jemaah haji Indonesia atau tidak. Namun persiapan penyelenggaraan haji tetap berjalan.

Kemenag tetap memfasilitasi pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) oleh jemaah. Saat pelunasan Tahap I ditutup pada Kamis (30/4), ada 179.584 jemaah haji reguler yang telah melakukan pelunasan. Kemenag membuka pelunasan Tahap II pada 12-20 Mei karena kuota masih tersisa.

Tahun ini Indonesia menerima kuota haji sebanyak 221.000. Kuota itu terdiri dari 203.320 kuota haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus.

Arab Saudi sendiri sudah berencana membuka kembali dua masjid suci umat Islam, Masjid Nabawi dan Masjidil Haram bagi umat muslim di seluruh dunia.

Kepala Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, Syekh Abdul Rahman Al-Sudais mengatakan Masjid Nabawi dan Masjidil Haram akan kembali dibuka dalam waktu dekat.

"Hari-hari (akan datang) ketika kesedihan telah sirna bagi umat Islam dan kami akan kembali membuka Dua Masjid Suci untuk tawaf, sa'i, salat di Al Rawdah Sharif, dan berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW," tulis Syekh Al-Sudais dalam unggahan di media sosial.

Kerajaan Arab Saudi juga memutuskan memasang gerbang khusus untuk menyemprotkan cairan disinfektan di pintu masuk Masjidil Haram, sebagai tindakan antisipasi menekan penyebaran virus corona.

Seluruh pengunjung Masjidil Haram wajib melewati alat tersebut. Pengurus juga akan membersihkan perangkat itu secara berkala setelah digunakan.

Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud mengizinkan kegiatan salat Tarawih selama Ramadan di Masjidil Haram, tetapi para jemaah wajib menjaga jarak. Setelah itu, Masjidil Haram kembali ditutup untuk menghindari potensi penularan virus corona. (dhf/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER