BMKG Pastikan Dentuman di Jateng Bukan karena Gempa

CNN Indonesia
Senin, 11 Mei 2020 13:18 WIB
Pemandangan saat awan mendung menyelimuti wilayah Jakarta. Rabu (11/12/2019). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak musim hujan akan berlangsung mulai Februari 2020 di wilayah DKI Jakarta. Meski belum memasuki puncak musim hujan, BMKG mengimbau masyarakat tetap mewaspadai potensi banjir sejak masa transisi saat ini.  CNN Indonesia/Andry Novelino
Ilustrasi. (CNN Indonesia/ Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan suara dentuman yang sempat terdengar di beberapa lokasi di Jawa Tengah bukan berasal dari aktivitas tektonik.

Melalui akun Twitter @infoBMKG, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan tidak ada aktivitas gempa yang terjadi di Jawa Tengah.


"Setelah dilakukan pengecekan terhadap gelombang seismik dari seluruh sensor gempa BMKG yang tersebar di Jawa Tengah, hasilnya tidak ada catatan aktivitas gempa," ujarnya, Senin (11/5).

Lebih lanjut Daryono mengatakan suara dentuman yang berasal dari gempa tektonik akan tercatat oleh sensor gempa. Namun dentuman yang terdengar pada dini hari tersebut dipastikan bukan berasal dari gempa tektonik karena tidak tercatat di sensor gempa.



"BMKG mengoperasikan lebih dari 22 sensor gempa dengan sebaran di Jateng, jika terjadi gempa di wilayah Jateng maka dipastikan akan terekam kemudian kami tentukan lokasinya," ujarnya.

Sebelumnya sempat ramai diperbincangkan di media sosial soal dentuman berkali-kali di wilayah Jawa Tengah. Pada Senin (11/5) dini hari, warga Jateng mendengar suara dentuman yang cukup kencang. Beberapa orang berasumsi suara dentuman berasal dari gempa tektonik.

Hingga kini belum diketahui sumber suara dentuman tersebut.

Pada 11 April lalu, bunyi dentuman juga terdengar di sekitar Jabodetabek dan sebagian Jawa Barat. Dentuman itu tak lama setelah erupsi Gunung Anak Krakatau.


Namun sebagian besar ahli sepakat dentuman misterius yang didengar sebagian warga pada dini hari itu bukan akibat erupsi Gunung Anak Krakatau.

Berbagai spekulasi pun muncul. Mulai dari kegiatan magma sekitar gunung Jabodetabek, petir, hingga kemungkinan bunyi meteor yang jatuh.

Namun, hingga saat ini para peneliti masih belum menemukan jawaban pasti penyebab bunyi gemuruh tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(mel/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER