5 Hari Buka, Terminal Pulogebang Berangkatkan 83 Penumpang

CNN Indonesia
Kamis, 14 Mei 2020 13:14 WIB
Pemudik mulai ramai di Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta, Jumat, 31 Mei 2019. Jumlah pemudik di terminal ini melonjak tiga kali lipat sejak berlangsungnya aktivitas mudik Lebaran 2019. Pada H-6 Lebaran atau Kamis pukil 19.00 WIB tercatat mencapai 8.576 penumpang menggunakan 271 bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). CNNIndonesia/Safir Makki
Penumpang di Terminal Pulogebang. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Terminal Terpadu Pulogebang kembali membuka layanan untuk penumpang Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) sejak Sabtu (9/5). Selama 5 hari beroperasi, tercatat ada 83 penumpang yang telah diberangkatkan.

"Data penumpang angkutan terbatas Terminal Pulogebang, total penumpang 83 orang dan kendaraan 14 bus," kata Kepala Satuan Pelaksana Operasional Terminal Pulogebang, Afif saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (14/5).

Ia menjelaskan pihaknya baru memberangkatkan penumpang mulai Minggu (10/5), meski sudah beroperasi sejak Sabtu (9/5) menyusul surat edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Nomor 4 Tahun 2020.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rincian penumpang itu, katanya, lima penumpang dengan tiga bus pada Minggu; tujuh orang penumpang dengan satu bus yang berangkat pada Senin; dan 61 orang yang berangkat dengan delapan bus pad Selasa.

"Rabu (13/5), penumpang (berangkat) 10 orang dengan 2 bus," imbuh dia.

Infografis Aturan Larangan Mudik 2020Foto: CNNIndonesia/Fajrian
Kepala Unit Pengelola Terminal Terpadu Pulogebang, Bernad Octavianus, sebelumnya mengatakan penumpang yang ingin berangkat harus menyiapkan syarat-syarat sesuai dengan yang tertera dalan Surat Edaran Gugus Tugas. Pihaknya juga sudah menyiapkan check point dokumen syarat-syarat bepergian itu.

Terkait dengan adanya kemungkinan penumpang gelap, ia memastikan semua penumpang yang berangkat dari Terminal Pulogebang merupakan orang-orang yang telah memiliki dokumen syarat-syarat untuk bepergian.

"Tetapi kalau seandainya di luar itu ada, mungkin kita tidak menutup mata, mungkin ada juga oknum yang nakal memfasilitasi orang untuk mudik, ya tapi saya belum melihat di tempat saya," ucap dia, Senin (11/5).

Sebelumnya, pemerintah melarang bus AKAP untuk beroperasi demi mencegah penyebaran Corona. Namun, kebijakan berubah meski Presiden Jokowi mengklaim melarang mudik.

(yoa/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER