Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kota
Depok melarang warga melaksanakan
salat Idul Fitri secara berjamaah di masjid, musala, mau pun lapangan guna mencegah
virus corona (Covid-19). Wali Kota Depok, Muhammad Idris dengan demikian menyarankan salat idul Fitri dilaksanakan di rumah.
"Penyelenggaraan Salat Idul Fitri dilaksanakan di rumah dengan Keluarga Inti dan tidak diperkenankan untuk dilaksanakan secara berjemaah di Masjid, Mushola atau Lapangan," kata Idris dalam keterangannya, Jumat (15/5).
Idris mengatakan keputusan itu diambil berdasarkan kesepakatan dengan jajarannya. Mulai dari tim gugus tugas Covid-19, Forkopimda dan MUI Kota Depok.
Selain itu, ia menambahkan, keputusan itu diambil sebab jumlah kasus Covid-19 di Kota Depok masih terus bertambah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Idris mengatakan, hari ini ada penambahan sebanyak delapan kasus positif baru di Kota Depok. Kendati demikian, ia mengaku senang sebab jumlah kasus sembuh melonjak cukup tinggi sebanyak 17 orang.
"Kita bersyukur dengan adanya penambahan yang sembuh sebanyak 17 orang. Semoga jumlah yang sembuh ini terus bertambah," kata Idris.
Sementara itu, mengutip data terakhir per Jumat (15/5), jumlah kasus positif di Kota Depok berjumlah 377 kasus, dengan 21 meninggal dunia, dan 84 dinyatakan sembuh.
Pemkot Depok juga terus merilis jumlah kasus Pasien dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dunia, yang saat ini berjumlah 66 kasus. Dijelaskan Idris, korban meninggal dunia tersebut belum dinyatakan positif sebab tak ada hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR).
Di lingkup nasional, pemerintah pusat mengumumkan telah ada 16.496 orang di Indonesia yang positif terjangkit virus corona. Sebanyak 3.803 di antaranya sembuh dan 1.076 meninggal dunia.
(thr/bmw)
[Gambas:Video CNN]