Pemkot Surabaya Terus Salurkan Bantuan ke Masyarakat

Advertorial | CNN Indonesia
Selasa, 19 Mei 2020 00:00 WIB
adv
Foto: adv
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya secara berkelanjutan menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19. Ada beberapa jenis bantuan yang diberikan, di antaranya bantuan sosial tunai dari Kementerian Sosial (Kemensos) dan bantuan sembako.

Pada Rabu (6/5/2020), Pemkot Surabaya menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak Covid-19. Pekan depannya, Senin (11/5/2020), bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) berupa bantuan sosial (bansos) tunai juga disalurkan kepada warga.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya sekaligus Sekretaris Daerah Kota Surabaya Hendro Gunawan mengatakan, kedua bantuan itu sudah disalurkan secara bertahap, demi memastikan tidak ada yang ketinggalan di masa-masa sulit ini.

Pertama, bantuan sembako yang diberikan kepada warga terdampak Covid-19 yang tidak termasuk dalam data Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Bantuan tersebut tidak mendapatkan intervensi dari Pemkot Surabaya, Pemprov Jatim maupun pemerintah pusat. Bantuan sembako ini berasal dari bantuan presiden sebesar 10 ribu paket sembako, bantuan dari Pemprov Jatim, bantuan dari pihak swasta dan Pemkot Surabaya.

"Bantuan sembako ini untuk tiga bulan ke depan. Isi sembakonya bermacam-macam," kata Hendro dalam keterangan tertulis.

Hendro menjelaskan, ada 27.023 KK yang tercatat dalam data warga terdampak Covid-19 sementara ini. Data ini bergerak dinamis setiap waktunya, sehingga nantinya apabila ada warga Surabaya yang terdampak Covid-19 dan belum mendapatkan bantuan, maka warga bisa mengajukan melalui RW.

"Nanti, RW bisa memasukkan usulan warga terdampaknya, kemudian Dinsos akan melakukan verifikasi, baru kemudian akan dilakukan penyerahan sembako bagi warga yang benar-benar berhak menerima," jelas Hendro.

Kedua, bantuan dari Kemensos berupa bansos tunai sebesar Rp 600 ribu selama untuk tiga bulan, yakni Mei, Juni, Juli. Bantuan ini diberikan kepada 174.332 KK (Kartu Keluarga) yang masuk dalam data MBR. Adapun metode pencairannya melalui PT Pos yang sudah bekerja sama dengan Kemensos. Nantinya, data 174.332 KK itu diberikan ke PT Pos yang tersebar di Kota Surabaya.

"Kemudian, pihak PT Pos yang mengundang warga untuk mengambil bantuan itu di kantor PT Pos terdekat. Surat undangannya dititipkan ke kelurahan untuk disebarkan. Jadi, yang menyebarkan langsung PT Pos," terang Hendro.
advFoto: Dok. Pemkot Surabaya
Sementara itu, Koordinator Perencanaan, Data, Pakar dan Analisis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, bantuan diberikan berdasarkan data MBR dan data warga terdampak Covid-19. Data final MBR di Kota Surabaya sebanyak 235.477 KK, dan sudah mendapatkan beberapa bantuan dari Kemensos.

"Nah, dari warga yang masuk MBR sebanyak 235.477 KK itu, sebanyak 61.145 KK sudah masuk ke DTKS dan sudah mendapatkan bantuan PKH serta sembako reguler, dan selama ini sudah berjalan. Kemudian sisanya sebanyak 174.332 KK mendapatkan bansos tunai sebesar Rp 600 ribu perbulan selama 3 bulan," papar Eri.

Pemkot Surabaya juga terus menyasar warga-warga yang terdampak Covid-19, yang tidak masuk dalam data MBR. Eri mengungkapkan, Pemkot Surabaya tidak ingin ada warganya yang tidak bisa makan akibat pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, jajaran pemkot hingga ke tingkat RW terus mencari dan memverifikasi warga terdampak supaya mendapatkan bantuan sembako ini.

"Data sementara warga terdampak Covid-19 di Kota Surabaya sebanyak 27.023 KK. Mereka yang mendapatkan bantuan sembako. Data ini terus bergerak dinamis seiring dengan laporan dari para RW, sehingga kami mohon bantuannya para RW untuk proaktif melaporkan warganya yang terdampak Covid-19 ini," ujar Eri.
advFoto: Dok. Pemkot Surabaya
Adapun kriteria warga terdampak Covid-19 ini adalah warga yang pendapatannya berkurang dan tidak bisa menyimpan, seperti terkena PHK dan pedagang sentra wisata kuliner (SWK) yang dagangannya sepi akibat Covid-19. Eri mengimbau para RW proaktif untuk melaporkan melalui aplikasi terdampak Covid-19, dan apabila pihak RW merasa kesulitan, bisa langsung ke kelurahan melaporkan warga yang terdampak.

"Nanti Dinsos akan melakukan verifikasi. Kami minta data ke Disnaker dan perusahaan-perusahaan yang melakukan PHK, jika warga tersebut masuk ke data MBR, maka tidak mungkin dikasih, tapi kalau tidak tersentuh bantuan apapun, maka warga tersebut akan diberi bantuan sembako ini," kata dia.

Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Kanti Budiarti, menjelaskan bantuan sembako ini akan disalurkan ke kecamatan-kecamatan, lalu ke kelurahan. Selanjutnya, akan melibatkan RT/RW serta tokoh masyarakat untuk mengantarkan ke rumah-rumah warga sesuai data yang telah ditetapkan.

"Jadi, RT/RW dan tokoh masyarakat ini nanti yang akan mengantarkan ke rumah-rumah warga dengan mempedomani by name by addres yang telah diverifikasi Dinsos. Ini penting untuk menghindari antrean di kelurahan," terang Kanti.

Nantinya, warga yang sudah menerima bantuan sembako itu akan diminta identitasnya dan ada tanda terimanya. Warga juga difoto sebagai laporan bahwa bantuan tersebut sudah sampai ke tangan yang tepat.

"Tentunya, ini akan bertahap terus hingga semua terdampak Covid-19 ini bisa menerima semuanya," ungkap Kanti.
(adv/adv)


[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER