Santap Opor dan Prank Call Warnai Lebaran Relawan Wisma Atlet

CNN Indonesia
Minggu, 24 Mei 2020 17:45 WIB
Relawan tenaga medis Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet,
Kemayoran, Jakarta mengganti tradisi baju baru lebaran tahun ini
dengan atribut APD. Ratusan relawan menjalani hari pertama lebaran
masih dengan rutinitas merawat pasien hingga santap bersama, Minggu.
Para relawan RS Wisma Atlet menghabiskan waktu Idulfitri di rumah sakit bersama pasien virus corona. Tak ada baju baru, hanya APD yang terus melekat.(CNN Indonesia/ Khaira Ummah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hari pertama Idulfitri tak terasa beda dengan hari biasa di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Minggu (24/5).

Ribuan relawan medis dan non-medis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 masih menjalani rutinitas persis hari sebelumnya, seperti tidak ada hari jeda untuk kembali merawat kebutuhan pasien covid-19.

Pantauan siang CNNIndonesia di lokasi, beberapa tenaga medis dengan atribut alat pelindung diri (APD) lengkap tampak memasuki ruang dekontaminasi, usai melaksanakan tugas shift pagi merawat pasien di Tower 7 dan Tower 4 RSD Wisma Atlet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedikit beda, di tengah area kawasan hijau dan kuning, khusus di hari pertama Idul Fitri, puluhan relawan melakukan santap siang bersama di sela tugas mereka.

Salah satu relawan medis, Dita mengaku momen kebersamaan itu sebagai bentuk melepas rindu terhadap aktivitas lebaran di kampung halaman. Perempuan asal Surabaya itu baru menjalani masa singgah menjadi relawan di Wisma Atlet sepekan yang lalu.

"Saya jadi bisa makan ketupat sama opor, obat kangen masakan mama di rumah," saat ditemui di kawasan RS Darurat Wisma Atlet, Jakarta, Minggu (24/5).

Sementara yang lain, tampak satu dua orang duduk di kursi taman melakukan video call dengan kerabatnya via smartphone. Beberapa relawan juga menghibur diri dengan berswa foto di beberapa area menaiki skuter listrik.

Relawan asal Banten Azim mengaku sedikit kesal, mahasiswa tingkat akhir Politeknik Kesehatan Banten itu menyebut banyak panggilan iseng yang dilakukan beberapa masyarakat pada hari pertama lebaran.

"Saya bagian call center dinas jaga pagi, jagain panggilan 199 extension 9, banyak prank call hari ini daripada rujukan atau edukasi masalah covid-19," kata Azim
 
Ia mengaku heran, masih saja ada masyarakat yang melakukan hal iseng seperti mengerjai para relawan yang berjaga di pusat kendali informasi di tengah perayaan umat semacam ini.  

Azim mengaku sehari mampu merespons panggilan hingga 200 kali, ia menyebut dalam sehari total sebanyak 800 hingga 1000 panggilan yang harus direspons oleh para relawan call centre yang berjumlah 20 orang.

Ditemui di koridor ruang tamu, Sulindah terlihat membawa bingkisan makanan khas lebaran yang berisi snack dan minuman. Ia mengaku bertandang untuk memberikan semangat lewat pemberian parcel lebaran kepada suaminya yang telah dirawat sejak sepekan lalu akibat terinfeksi positif covid-19.

Meski tidak dapat bertemu, ia telah memantapkan hati untuk tidak merana. Ia bersama anak laki-lakinya tetap memberikan semangat secara virtual kepada suaminya yang menurut Sulindah semakin membaik kondisinya.  

"Saya bawakan buat suami parcel lebaran, dilarang ketemu ya, saya kangen lebaran gini, semoga tambah sehat saja suami saya," tuturnya.

Menurut data Kesekretariatan Sumber Daya Manusia (SDM) RS Darurat Wisma Atlet, per tanggal 24 Mei 2020 tercatat sebanyak 1.425 relawan medis dan non-medis yang aktif serta 199 relawan yang telah dikarantina.

Sedangkan data pasien terkini di RS Darurat Wisma Atlet per Minggu (24/54), sebanyak 963 pasien dinyatakan positif covid-19 yang terdiri dari 623 pasien pria dan 340 pasien perempuan.

Kemudian 9 orang dinyatakan telah pulih dan dipulangkan untuk kemudian menjalani masa isolasi mandiri di rumah masing-masing selama masa minimal inkubasi terlama virus yakni 14 hari. (khr/age)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER