Jakarta, CNN Indonesia -- Relawan peduli pencegahan covid-19
dokter Tirta mendorong penggunaan sepiker (pengeras suara) masjid dioptimalkan untuk memberikan edukasi mengenai
corona kapada warga.
Tirta menyebut edukasi soal virus corona bisa dilakukan di rumah-rumah ibadah selama pandemi.
"Semoga aja ada kebijakan ke depan tempat ibadah jadi pusat kebaikan dan tempat edukasi covid dari pengeras suara," ujarnya melalui konferensi pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Rabu (27/5).
Hal tersebut katanya bisa dilakukan sembari menunggu kebijakan pemerintah membolehkan ibadah dilakukan di rumah ibadah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kita tahu warga pengen beribadah. Tapi kan belum ada kebijakan resmi dari BNPB. Tapi sembari jalan kita gunakan masjid sebagai pusat syiar," lanjutnya.
Tirta mengatakan edukasi melalui pengeras suara atau teknik lainnya bisa dilakukan di semua rumah ibadah, bukan hanya masjid. Tirta berpandangan, rumah ibadah merupakan lokasi yang sakral dan bisa jadi pusat kebaikan, termasuk pusat edukasi.
Ia pun menyatakan pihaknya telah mengampanyekan hal ini bersama rekan relawan di BNPB dan Dewan Masjid Indonesia.
Sementara itu Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19 Achmad Yurianto tidak menjawab konfirmasi
CNNIndonesia.com terkait usulan ini.
CNNIndonesia.com juga sudah berupaya mengonfirmasi Dewan Masjid Indonesia namun belum mendapat balasan.
Kebijakan izin beribadah di rumah ibadah sendiri berbeda-beda di berbagai daerah. Pada Hari Raya Idul Fitri kemarin pun ada daerah yang menggelar maupun tak menggelar shalat Id.
Hingga kini pemerintah pusat belum mendorong masyarakat beribadah di rumah ibadah, meskipun sejumlah pemerintah daerah mulai memetakan pembukaan rumah ibadah.
Kasus corona sendiri di Indonesia sudah mencapai 23.165 orang. Dengan 1.418 orang di antaranya meninggal dunia dan 5.877 orang dinyatakan sembuh.
(ain/fey/ain)
[Gambas:Video CNN]