Kapasitas Pemeriksaan Harian PCR di Jakarta Naik

CNN Indonesia
Sabtu, 13 Jun 2020 02:56 WIB
Petugas mengambil sampel cairan dari hidung dan tenggorokan pedagang saat mengikuti swab test di Pasar Pagi, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (11/6/2020). Presiden Jokowi menargetkan pemeriksaan spesimen tes PCR (polymerase chain reaction) COVID-19 mencapai 20 ribu per hari. ANTARA FOTO/Anindira Kintara/Lmo/aww.
Ilustrasi tes PCR. (ANTARA FOTO/Anindira Kintara)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus meningkatkan kapasitas pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR). Sejak awal Juni, kapasitas pemeriksaan terus meningkat dibanding sebelumnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, dalam 10 hari terakhir, total Provinsi DKI Jakarta telah melakukan pemeriksaan PCR sebanyak 17.270 spesimen dengan rata-rata pemeriksaan harian mencapai 1.727 spesimen.

"Angka ini melonjak 1,1 kali lipat dibandingkan rata-rata harian pada 10 hari pertama di bulan Mei 2020 yang sebanyak 1.562 spesimen per hari," kata Dwi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan peningkatan kapasitas tes ini, hingga 10 Juni 2020, Jakarta sudah melakukan pemeriksaan PCR sebanyak 189.552 spesimen dan pada 90.287 orang. Menurut Dwi, cakupan pemeriksaan PCR di DKI Jakarta mencapai 8.481 orang per 1 juta penduduk, merupakan yang tertinggi di Indonesia.

Peningkatan kapasitas pemeriksaan spesimen dengan metode PCR ini sesuai dengan anjuran World Health Organization (WHO) agar pemerintah bisa mendeteksi kasus lebih dini dan menekan angka infeksi di masyarakat.

Dwi menjelaskan, dengan peningkatan kapasitas tes, maka akan lebih banyak kasus-kasus positif yang selama ini tak terdeteksi bisa diketahui. Pemeriksaan yang masif juga akan memberikan ketenangan bagi warga dalam beraktivitas.

Di sisi lain, puskesmas di DKI juga terus meningkatkan kapasitas tracing dan testingnya melalui active case finding. Strategi active case finding ini tertuang didalam Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta nomor 94/SE/2020 tentang active case finding.

"(Active case finding) bertujuan untuk meningkatkan kapasitas testing dan memutus mata rantai penularan dengan menemukan kasus positif sedini mungkin," paparnya.

Menurut dia lonjakan penambahan kasus positif corona pada 9 Juni 2020 yang mencapai 234 kasus juga tak lepas dari hal tersebut.

Rinciannya, 84 kasus baru dilaporkan oleh 8 RS di Jakarta, 110 kasus baru dilaporkan oleh 20 Puskesmas di Jakarta sebagai bagian dari peningkatan active case finding dan contact tracing pada sasaran dan wilayah yang berisiko seperti: pasar, tempat-tempat umum, RW Wilayah Pengendalian Ketat.

Kemudian, sebanyak 40 kasus baru dilaporkan karena 2 rumah sakit tertunda melaporkan data harian kasus konfirmasi COVID-19 dan baru melaporkannya pada tanggal 9 Juni 2020. (dmi/age)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER