PDIP: Pancasila Kehilangan Wataknya Akibat Kapitalisme

CNN Indonesia
Jumat, 19 Jun 2020 00:33 WIB
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto saat Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I dan HUT Ke-47 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di JI-Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (10/1). CNNIndonesia/Safir Makki
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan lawan Pancasila saat ini adalah kapitalisme yang telah menghegemoni politik dan ekonomi Indonesia (CNNIndonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa kapitalisme merupakan tantangan yang harus dilawan bersama karena bertentangan dengan Pancasila. Terutama mengenai aspek ekonomi dan politik.

Menurutnya, kekuatan kapital hingga saat ini sudah menguasai politik dan ekonomi Indonesia.

"Dari berbagai hal yang menjadi persoalan pokok, itu terjadi karena Pancasila kehilangan watak progresifnya," kata Hasto dalam diskusi virtual, Kamis (18/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam konsolidasi demokrasi harus berani gotong royong dalam politik, karena demokrasi kita saat ini diwarnai kekuatan kapitalis. Ini harus diluruskan bagaimana konteks ideal dari sila keempat dapat dijalankan sebaiknya-baiknya," tambahnya.

Sementara terkait ekonomi, kata dia, saat ini banyak terjadi pemusatan modal ekonomi pada kelompok tertentu saja. Padahal Indonesia memiliki pasal 33 UUD 1945 yang harusnya direalisasikan.

"Tantangannya, kita harus melihat ulang demokrasi kita sendiri yang sangat dikuasai oleh kekuatan kapital. Kita harus berani melihat ulang," ujar Hasto.

Pada kesempatan yang sama, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Hamdan Zoelva menyatakan bahwa para pendiri bangsa dulu sudah mendesain Pancasila agar antikapitalisme.

"Ideologi Pancasila itu antikapitalis. Tak ada satupun bapak bangsa kita yang membela kapitalisme," kata Hamdan Zoelva.

Pancasila, kata dia, mengatur bahwa Indonesia adalah negara kesejahteraan yang mengatur dan memberi kesempatan terutama bagi yang kecil untuk tumbuh dan menjadi besar.

"Bukan berarti menolak pemilik kapital besar, namun Pancasila mengatur negara harus membela yang kecil," kata dia.

(yoa/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER