32 Tenaga Medis di Takalar Sulsel Terinfeksi Virus Corona

CNN Indonesia
Sabtu, 20 Jun 2020 14:43 WIB
Petugas kesehatan melakukan tes cepat (rapid test) COVID-19 kepada warga yang mengikuti kegiatan keagamaan beberapa waktu lalu di Gowa, Sulawesi Selatan di Sport Centre Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Jumat (10/4/2020). Pemerintah setempat melakukan rapid test kepada 60 warga usai pasien pertama dinyatakan positif COVID-19 setelah kembali dari kegiatan tersebut. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/pras.
Ilustrasi tenaga medis. (ANTARAFOTO/Adiwinata Solihin)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 32 orang tenaga kesehatan di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan dinyatakan positif covid-19. Di antara para tenaga kesehatan terinfeksi, lima merupakan dokter.

Pelaksana tugas kepala Dinas Kesehatan Takalar sekaligus Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di daerah itu, dr Rahmawati mengatakan 32 orang itu ada yang bergejala dan tidak bergejala. Mereka telah diisolasi dan dirawat di rumah sakit rujukan di Kota Makassar dan beberapa hotel di Makassar.

"32 orang ini di antaranya ada lima orang dokter, selebihnya ada perawat, bidan, tenaga farmasi, apoteker dan asisten apoteker, laboran, radiolog, surveillance. Bertugas di puskesmas, public service center (PSC), kantor Dinas Kesehatan dan RSUD Padjonga," kata dr Rahmawati yang dikonfirmasi, Sabtu (20/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkap angka korban Covid-19 di Kabupaten Takalar mulai meningkat drastis setelah lebaran akhir Mei lalu.

"Sebelum lebaran kami bisa tekan angka penularan Covid-19 di Takalar tapi setelah lebaran mulai terus bertambah. Karena saat lebaran, banyak warga yang masuk ke wilayah kami, entah itu berasal dari daerah transmisi lokal, zona merah sehingga angka penularan pun terus bertambah termasuk menjangkiti tenaga kesehatan kami," kata dr Rahmawati.

Ditambah lagi, lanjutnya, para tenaga kesehatan ini tidak semuanya berdomisili di Takalar. Ada yang berasal dari Kabupaten Gowa dan Kota Makassar yang keduanya berstatus zona merah. Mereka setiap hari masuk kerja bolak balik dari daerah domisilinya ke Takalar.

"Kami pada intinya tidak tahu dari mana sumber masuknya virus itu tapi kami khawatirkan memang dari daerah-daerah zona merah," ujar dia. 

(svh/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER