POM AD Temukan Proyektil Peluru di Lokasi Penusukan Babinsa

CNN Indonesia
Kamis, 25 Jun 2020 14:42 WIB
Penyidik Polda Metro Jaya dan Labfor menguji coba senjata terkait kasus peluru nyasar ke Gedung DPR di Mako Brimob, Depok, Selasa 23 Oktober 2018. Uji coba menggunakan sasaran kaca setebal 6 milimeter dengan jarak 300 meter. CNN Indonesia/Andry Novelino
Foto ilustrasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dirbindik Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Puspomad), Kemas Ahmad Yani mengatakan pihaknya menemukan satu butir proyektil peluru di lokasi penusukan Bintara Pembina Desa (Babinsa), Sersan Dua S. Proyektil peluru yang ditemukan itu berasal dari senjata api laras pendek.

"Mengamankan barang bukti berupa satu butir proyektil peluru jenis pistol," ujarnya dalam konferensi pers di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Kamis (25/6).

Ahmad mengatakan, diduga peluru itu hasil tembakan yang mengenai kaca lobi hotel tempat kejadian perkara (TKP). Saksi-saksi yang diperiksa juga mengaku mendengar suara letusan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kaca lobi rusak diduga akibat ditembak," kata Ahmad.

Kendati begitu ia enggan menduga bahwa pelaku sempat menembakkan peluru ke tubuh korban. Hanya saja berdasarkan hasil autopsi mayat korban ada luka tusuk.

"Ini kita tindaklanjuti tentang barang bukti dan kembangkan dari saksi-saksi. Barang bukti berupa pistol jenisnya apa kami akan menelusuri untuk perjelas," lanjutnya.

Puspomad sendiri menyebut pihaknya belum menemukan senjata tajam yang diduga digunakan pelaku untuk menusuk Serda S. Hingga kini senjata tajam itu masih dicari keberadaannya.

"Pisau akan ditindaklanjuti dan dicari, keberadaannya ini dalam proses. Langkah untuk cari barang bukti, kapasitasnya akan ditindaklanjuti Pom Angkatan Laut," pungkas Kemas.

Sementara itu Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigadir Jenderal Nefra Firdaus mengatakan bahwa yang disampaikan oleh Kemas hanyalah temuan awal untuk selanjutnya wewenang pendalaman perkara akan ditangani Puspomal.

"Kita mendorong Puspom Angkatan Laut. Kemudian yang di atas Puspom TNI untuk menindaklanjuti apa yang sudah terjadi. Temuan-temuan awal yang sudah diteliti kita, yang sudah kita laksanakan kepada Puspom Angkatan Laut, dan kita menunggu hasil lanjutan dari proses perjalanan kasus ini," ujarnya.

Insiden penusukan Serda S sebelumnya dibenarkan oleh Komandan Kodim (Dandim) Jakarta Barat, Kolonel Kav Valian Wicaksono.

"Iya benar (ada anggota meninggal karena ditusuk)," kata Valian kepada CNNIndonesia.com, Senin (22/6).

Serda S ditemukan meninggal dunia di sebuah hotel di kawasan Jalan Kali Besar, Tambora, Jakbar, Senin (22/6). Anggota Babinsa wilayah Pekojan, Tambora itu disebut mengalami luka tusuk di bagian dada dan punggung.

Valian menyebut pelaku dugaan penusukan merupakan oknum anggota Marinir TNI AL yang kini sudah diproses dan ditahan oleh Puspomal.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Mohamad Zaenal membenarkan salah satu personelnya diduga jadi pelaku pembunuhan Serda S. Personel tersebut merupakan anggota Marinir yang sudah diamankan.

"Terduga pelaku sudah ditangkap. Yang bersangkutan adalah prajurit marinir TNI AL," ujar Zaenal melalui pesan singkat, Selasa (23/6).

Zaenal menambahkan, saat ini Polisi Militer TNI AL (Pomal) sudah menangani kasus ini dan tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut..

(ndn/osc)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER