Puluhan kader Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) menggelar aksi demo di depan kantor Polisi Resort (Polres) Metro Jakarta Timur, Kamis (25/6).
Aksi merespons pembakaran bendera PDIP itu mengabaikan kampanye jaga jarak, meski orator kerap berulang kali memerintahkan para pedemo tak berkerumun.
Lihat juga:Ganjar Pranowo: PDI Perjuangan Anti PKI |
Pantauan CNNIndonesia.com, orator demo kerap mengingatkan protokol kesehatan, namun para pendemo kerap mengabaikannya baik saat longmarch maupun setelah sampai di depan Polres. Terjadi aksi saling rapat antarpedemo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara sepanjang jalannya aksi, jalan Jatinegara tepat di depan Polres hanya dapat difungsikan satu jalur dari empat yang tersedia. Pihak kepolisian menggunakan kerucut (cone) lalu lintas membuat batas antarpendemo dengan jalur kendaraan bermotor.
Mulanya puluhan kader berkumpul di Halte Gang Kelor, Jalan Matraman Raya, Jakarta Selatan pukul 13.00. Sekitar pukul 13.58 mereka mulai menggelar longmarch ke Polres Metro Jakarta Timur. Para pendemo terlihat membawa dan memakai atribut PDIP, mulai dari baju, masker, bendera, hingga poster.
"Kita jalan sekarang, harap semuanya tetap jaga jarak. Berikan jalan buat yang (kendaraan) yang lewat," ujar salah satu orator sebelum longmarch, Kamis (25/6).
Sebelumnya, pimpinan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP) DPR mengeluarkan pesan kepada seluruh anggota fraksi PDIP terkait aksi pembakaran bendera PDIP dalam aksi unjuk rasa menolak Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) pada Rabu (24/6).
Fraksi PDIP DPR menyarankan untuk menyiapkan barisan di level masing-masing. Mereka diminta menunggu komando dari pimpinan partai dan bergerak serentak bila telah mendapatkan aba-aba.
"Kita menunggu komando dari pimpinan kita. Sebagai saran sementara, siapkan barisan di level masing masing. Begitu ada aba-aba, kita bergerak serentak," demikian bunyi pesan kepada anggota Fraksi PDIP DPR tersebut.
(ain/ndn/ain)