Pandemi COVID-19 sangat dirasakan efeknya bagi roda perekonomian, tidak hanya Indonesia, bahkan seluruh dunia juga merasakan efek domino dari lambannya pergerakan ekonomi. Ini tentunya juga dilatarbelakangi permintaan yang juga menurun akibat masyarakat yang melakukan physical distancing dan juga beberapa negara yang melakukan lockdown.
Tentunya hal ini sangat berpengaruh bagi beberapa pelaku usaha, khususnya di Indonesia yang memiliki industri utamanya rata-rata adalah industri kecil dan menengah. Bahkan, Presiden Joko Widodo pada pertengahan bulan Mei yang kemarin meresmikan program yaitu 'Bangga Buatan Indonesia (BBI)', gerakan nasional yang menargetkan Industri Kecil Menengah yang terdampak COVID-19.
Tapi, tentunya ini bukan perkara mudah karena untuk menyelamatkan sektor tersebut perlu dukungan dan sinergi antara pemerintah dan juga swasta.
Menteri Perindustrian Agung Gumiwang Kartasasmita mengatakan pemerintah sangat berharap Indonesia bisa mempercepat proses pengembalian ekonomi dibandingkan dengan negara lainnya. Dirinya mengatakan memang pada masa pandemi ini permintaan yang berkurang sangat berpengaruh pada kekuatan cash flow usaha.
"Untuk itulah, pemerintah mempunyai strategi untuk membantu industri kecil dan menengah agar mereka tidak semakin terpuruk. Termasuk memberikan bantuan-bantuan untuk memperkuat arus kas dari masing-masing perusahaannya," imbuh Agung dalam cuplikan acara CNN Insight with Desi Anwar.
Di sisi lain, dalam mendorong permintaan yang sedang menurun, pemerintah juga mencari cara agar pasar yang terbatas ini masih bisa dinikmati oleh produk-produk lokal salah satunya dengan mementingkan produk dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan. Untuk itulah Joko Widodo meluncurkan program Bangga Buatan Indonesia tersebut.
"Buat kami ini BBI itu ada 2 arti yang pertama Bangga Buatan Indonesia, kalau yang kedua setelah kita bangga buatan indonesia, masyarakat juga diharapkan untuk Belanja Buatan Indonesia. Ini karena produsen-produsen kita sudah bisa memproduksi apapun, sektor-sektor apapun itu produsen kita sudah bisa produksi, termasuk IKM yang merupakan tulang punggung ekonomi nasional," ungkap Agung.
Tapi tentunya, menyelamatkan ekonomi UMKM bukan pekerjaan satu sisi saja, perlu ada bantuan dari masyarakat khususnya dari sektor perbankan, karena banyak sekali yang dibutuhkan oleh UMKM tersebut dari sektor perbankan seperti kredit, fasilitas perbankan dan layanan bank lainnya.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto mengatakan dalam gerakan BBI yang diusung Jokowi tersebut, BNI mendukungnya dengan mensosialisasikannya kepada masyarakat. Adapun bentuk sosialisasi dari BNI kepada masyarakat dilakukan melalui website, sosial media, dan tentu melalui media-media lainnya.
"Yang kedua juga bagaimana kita mendukung program ini, kita melakukan semacam pameran seperti pameran fashion pada bulan Februari yang lalu yang bekerja sama dengan desainer-desainer lokal," tutur Sis.
"Selain itu kita juga support dengan melakukan pembiayaan-pembiayaan. Dan kami juga terus berupaya melakukan pembiayaan tersebut kepada UMKM," tambahnya.
Masih banyak lagi pembahasan mengenai strategi ekonomi lain yang akan diperbincangkan jurnalis senior Desi Anwar bersama dua orang tamunya yaitu Agung Gumiwang Kartasasmita dan juga Sis Apik Wijayanto pada acara CNN Insight with Desi Anwar.
Program tersebut dapat disaksikan pada akhir pekan ini di CNN Indonesia TV pada hari Minggu pukul 18.00 WIB.
(adv/adv)