Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet mengaku tak tertarik menjadi menteri. Dia bicara demikian merespons isu reshuffle kabinet yang menguat beberapa hari terakhir.
"Itu (reshuffle) kewenangan presiden dan saya tidak berminat untuk jadi menteri," kata Bamsoet di Gedung DPR, Jakarta, Senin (6/7).
Terpisah, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan reshuffle sudah tidak relevan dilakukan andai anggota kabinet menunjukkan kinerja yang lebih baik. Dia mengatakan kinerja kementerian meningkat usai Presiden Jokowi marah beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau progres bagus, ngapain di-reshuffle. Intinya begitu. Dengan progress yang bagus ini, isu reshuffle tidak relevan, sejauh kinerjanya bagus terus ya. Jadi jangan ribut lagi reshuffle," ujar Pratikno dalam konferensi pers, Senin (6/7).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo marah dalam Sidang Kabinet Paripurna. Dia jengkel lantaran masih ada anggota kabinet yang lamban di tengah wabah virus corona (Covid-19).
Padahal, menurut Jokowi, krisis sudah di depan mata. Dia ingin menteri dan pimpinan lembaga negara bekerja luar biasa di tengah krisis. Jangan lagi bekerja biasa-biasa saja.
Di kesempatan itu, Jokowi juga menyinggung kocok ulang kabinet atau reshuffle. Jokowi mengingatkan kepada anggota kabinet bahwa dirinya bisa saja melakukan itu.
"Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle, sudah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu yang lebih penting lagi, kalau memang diperlukan," ucap Jokowi.
Indonesia Political Opinion (IPO) lalu melakukan survei terkait menteri dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju yang dianggap perlu diganti oleh Jokowi. Hasilnya, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly berada di posisi paling atas, dengan suara sebesar 64,1 persen dari total responden.
"Paling muncul pertama ini bukan nama yang asing Yasonna Laoly ada 61,4 persen paling layak dilakukan reshuffle," ujar Direktur IPO Dedi Kurnia Syah dalam acara Diskusi Polemik Trijaya, Sabtu (4/7).
Diikuti oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sebesar 52,4 persen suara, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah 47,5 persen, dan Menteri Agama Fahrul Razi 40,8 persen.
Dalam 10 besar menteri yang diharapkan reshuffle ada juga nama Menteri KKP Edhy Prabowo 36,1 persen, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan 33,2 persen, dan Menteri Sosial Juliari batubara 30,6 persen.
Lebih lanjut, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki 28,1 persen, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali 24,7 persen, dan Menteri BUMN Erick Thohir 18,4 persen.