Polisi Sulit Identifikasi Anak Korban Pencabulan WN Prancis

CNN Indonesia
Selasa, 14 Jul 2020 12:06 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus. Jakarta, Kamis, 27 Februari 2020.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan pihaknya kesulitan mengidentifikasi anak korban pencabulan WN Prancis. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan pihaknya kesulitan mengidentifikasi anak yang menjadi korban eksploitasi warga negara Prancis, Francois Abello Camille.

Yusri mengatakan penyidik mengalami kendala lantaran semua korban adalah anak di bawah umur.

"Semuanya korban anak di bawah umur, belum memiliki KTP, sehingga penyidik agak sulit identifikasi," kata Yusri kepada wartawan, Selasa (14/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini, kata Yusri, baru 19 korban yang berhasil diidentifikasi dari total dugaan sebanyak 305 korban.

Yusri menuturkan jumlah 305 korban itu berasal dari rekaman video aksi pencabulan yang ditemukan di laptop milik Francois.

"Korban yang sudah diidentifikasi sampai hari ini ada 19 korban," ucap Yusri.

Polisi menjelaskan dalam menjalankan aksinya, Francois merayu korban dengan tawaran pekerjaan sebagai model dan melakukan pemotretan di hotel.

Kemudian, korban juga diminta untuk bersolek agar terlihat menarik. Setelahnya, korban difoto dalam kondisi bugil lalu disetubuhi oleh tersangka.

Dalam kasus ini, polisi meringkus Francois terkait kasus eksploitasi anak di bawah umur dengan jumlah korban mencapai 305 orang. Atas perbuatannya, Francois dijerat pasal berlapis dan terancam hukuman seumur hidup.

Belakangan, Francois nekat bunuh diri menggunakan seutas kabel saat ditahan di Rutan Polda Metro pada Kamis (9/7).

Namun, aksi Francois itu dipergoki petugas jaga yang sedang berpatroli. Warga negara Prancis itu pun dibawa ke Bidokkes Polda Metro dan akhirnya dilarikan di RS Polri Kramat Jati.

Setelah menjalani perawatan selama kurang lebih tiga hari, Francois dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (12/7) sekitar pukul 20.00 WIB.

Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes dr Umar Shahab menuturkan Francois meninggal dunia lantaran luka yang ia alami di bagian leher. Luka itu menyebabkan suplai oksigen ke otak menjadi terganggu hingga akhirnya menyebabkan kematian.

Masalah depresi jangan dianggap enteng. Jika Anda pernah memikirkan atau merasakan tendensi bunuh diri, mengalami krisis emosional, atau mengenal orang-orang dalam kondisi itu, Anda disarankan menghubungi pihak yang bisa membantu. Misalnya saja, Into The Light ([email protected]) untuk penduduk Jabodetabek atau Inti Mata Jiwa untuk penduduk Yogyakarta dan sekitarnya ([email protected]).
(dis/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER