19 Jenazah Ditemukan Usai Banjir Luwu Utara, 233 Rumah Rusak

CNN Indonesia
Rabu, 15 Jul 2020 17:23 WIB
Petugas gabungan mengevakuasi korban banjir bandang di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Selasa (14/7/2020). Petugas BPBD Sulawesi Selatan masih menginventarisasi kerugian akibat banjir bandang pada Senin, 13 Juli 2020 yang mengakibatkan puluhan rumah terbawa arus, dua orang meninggal dan tujuh orang hilang. ANTARA FOTO/Indra/wpa/foc.
Petugas gabungan mengevakuasi korban banjir di Luwu Utara. (Foto: ANTARA FOTO/INDRA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tim penyelamat gabungan menemukan total 19 jenazah warga usai temuan tiga jenazah terbaru korban banjir bandang di Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Rabu (15/7).

"Dari laporan yang masuk, ada tiga jenazah lagi ditemukan tim gabungan. Sementara ini korban jiwa sebanyak 19 orang," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar, Mustari, Rabu (15/7) dikutip dari Antara.

Jenazah pertama teridentifikasi bernama Yanti, ditemukan pada pukul 09.30 WITA; disusul jenazah kedua yang belum teridentifikasi, pada pukul 09.35 WITA. Satu jenazah lainnya juga belum teridentifikasi, ditemukan pada pukul 13.56 WITA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan demikian, total korban meninggal hingga Rabu (15/7) pukul 14.00 WITA sebanyak 19 orang. Saat ini, kata Mustari, tim gabungan masih terus melakukan pencarian.

Selain korban jiwa, banjir tersebut membuat 223 unit rumah di sejumlah kecamatan di Luwu Utara rusak parah.

"Data sementara, jumlah rumah hanyut sebanyak 10 unit, dan rumah yang tertimbun pasir bercampur lumpur dan air sebanyak 213 unit," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan, Ni'mal Lahamang.

Infografis Rentetan Bencana Alam Sepanjang 2019Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian

Dari laporan dan pendampingan  Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB), Basarnas, dan tim lainnya, ada enam kecamatan terdampak banjir. Yakni, Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke, Malangke Barat.

Banjir itu juga menyisakan timbunan lumpur disertai pasir yang mengering setinggi 1-2 meter di Masamba, 3-4 meter di Desa Rada, Kecamatan Baebunta, serta 3-4 meter timbunan lumpur di Kecamatan Sabbang, Desa Malimbu dan Desa Salama.

Sebelumnya, banjir bandang menerjang sebagian Luwu Utara, pada Senin (13/7) pukul 21.00 WITA. Enam kecamatan terdampak musibah itu.

Sebelum kejadian, hujan sedang dan lebat menyiram wilayah tersebut secara merata dalam beberapa hari terakhir. Hal itu mengakibatkan debit air Sungai Rongkong dan Sungai Masamba meluap, dan terjadi longsor di hulu di pegunungan.

Data BPBD setempat, banjir bandang tersebut mengakibatkan 4.202 Kepala Keluarga atau 15. 994 jiwa terdampak di Kecamatan Sabbang, Masamba, dan Baebunta. Sementara untuk wilayah Kecamatan Malangke dan Malangke Barat sementara dilakukan pendataan.

Untuk jumlah pengungsi yang terdata sampai saat ini berjumlah 603 Kepala Keluarga, atau sebanyak 20.402 Jiwa di dua kecamatan masing-masing Kecamatan Masamba dan Kecamatan Sabbang.

(antara/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER