Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan saat ini muncul jenis perang baru, yakni perang pikiran yang langsung menyusupi alam pikiran manusia.
Kata Panglima TNI, perang pikiran mempengaruhi bukan hanya pola pikir, melainkan juga gagasan-gagasan yang muncul di masyarakat.
"Saat ini sedang berlangsung perang pikiran, perang menggunakan narasi-narasi untuk mempengaruhi alam berpikir masyarakat," kata Hadi saat memimpin upacara pelantikan 208 Prasetya Perwira Prajurit Karier 2020 yang diunggah melalui akun Youtube Pusepn TNI dan diakses CNNIndonesia.com, Kamis (16/7).
Perang pikiran ini kata Hadi kerap terjadi melalui teknologi komunikasi dan kondisi sosial masyarakat yang terus mengalami perkembangan di era modern ini. Apalagi penggunaan teknologi komunikasi saat ini semakin berkembang pesat, hampir tak ada masyarakat yang tak mengakses teknologi ini.
Kata Hadi saat ini informasi menjadi sarana bagi berbagai pihak untuk menyampaikan pesan, baik positif maupun negatif. Apalagi kelompok radikal juga terbiasa menggunakan internet dan media sosial untuk menarik simpati dan merekrut pendukung.
"Masih adanya serangan teror oleh lone wolf adalah bukti aktivitas kelompok radikal maupun teroris tersebut," kata Hadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:PBNU: Covid-19 Nyata, Bukan Konspirasi |
Panglima juga mengingatkan, di masa pandemi ini banyak kelompok yang membangun narasi berkaitan dengan penanganan Covid-19. Misalnya kata Hadi, banyak yang membangun narasi bahwa rapid test, swab test serta penanganan pasien hanya merugikan masyarakat dan menguntungkan Rumah Sakit.
"Demikian pula dengan keengganan sebagian masyarakat untuk mengenakan masker karena beranggapan Covid-19 hanyalah konspirasi. Seluruhnya menjadikan alam berpikir masyarakat sebagai target," kata dia.
Di tengah pandemi, kata Hadi, Indonesia harus tetap mewaspadai spektrum ancaman yang kompleks. Dia juga mengingatkan para perwira agar bisa menjawab dan mengantisipasi tantangan perang pikiran yang banyak menyerang masyarakat melalui teknologi.
"Untuk itulah pembangunan kekuatan TNI dan peningkatan profesionalisme prajuritnya akan terus ditingkatkan. Terlebih teknologi tinggi berkembang cepat dan semakin mudah diperoleh," kata dia.