Jakarta, CNN Indonesia -- Panglima TNI Marsekal
Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal
Idham Azis meninjau kesiapan penerapan disiplin protokol kesehatan menjelang
new normal di Pasar Tanah Abang Jakarta dan Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Kamis (11/6).
Panglima TNI dan Kapolri melaksanakan inspeksi mendadak meninjau Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat untuk memastikan kesiapan penerapan prosedur standar tatanan baru disiplin protokol kesehatan.
Begitu tiba di Pasar Tanah Abang, Panglima TNI dan Kapolri langsung berkeliling ke lapak-lapak pedagang yang masih buka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kesempatan itu, Panglima TNI dan Kapolri juga membagikan masker kepada para pedagang dan pengunjung pasar terutama yang tidak menggunakan masker.
Setelah itu, Panglima TNI dan Kapolri menuju Bandara Soekarno-Hatta. Sesampainya di bandara, mereka langsung meninjau Terminal 1 dan Terminal 2 untuk memastikan kesiapan menuju tatanan baru.
"Peninjauan yang dilaksanakan oleh Panglima TNI bersama Kapolri ke Pasar Tanah Abang dan Bandara Soekarno-Hatta tersebut, untuk mengecek secara langsung kondisi di lapangan dan memastikan kesiapan pelaksanaan pendisiplinan protokol kesehatan," kata Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman dalam keterangan tertulis yang diterima
CNNIndonesia.com.
Warga mulai memadati pedagang kaki lima sekitar jalan Jatibaru, Tanah Abang. Jakarta, Minggu, 17 Mei 2020. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Kasus virus corona (Covid-19) di DKI Jakarta dinilai belum bisa menjadi acuan untuk memulai era tatanan normal baru atau new normal. Bahkan pada hari ini, kasus corona di Jakarta tercatat sebagai yang tertinggi.
Berdasarkan data harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kamis (11/9) hingga pukul 12.00 WIB, lima provinsi menjadi penyumbang kasus baru positif corona terbanyak. Provinsi itu yakni DKI Jakarta 8.650 kasus, Jawa Timur 7.103 kasus, Jawa Barat 2.551 kasus, Sulawesi Selatan 2.524 kasus, Jawa Tengah 1.832 kasus.
Sementara itu, jumlah kasus meninggal di DKI Jakarta menduduki posisi kedua yaitu 537 orang atau setara 6,20 persen. Posisi pertama diisi oleh Jawa Timur sebanyak 553 orang atau setara 7,78 persen dari total kasus positif di provinsi itu.
Epidemiolog Hermawan Saputra mengatakan data penyebaran kasus virus corona, khususnya di DKI Jakarta, masih tidak menentu. Dia meragukan ibu kota siap menghadapi new normal saat kasus corona masih naik-turun.
"Terkait data yang ada masih fluktuatif. Belum bisa dikatakan firm, apakah dia menurun secara kecenderungan atau masih punya potensi," ucap Hermawan kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (2/6).
(ndn/pmg)
[Gambas:Video CNN]