Jatim, Jateng dan Kalsel Sumbang Zona Merah Terbanyak

Jawa Timur menyumbang daerah zona merah corona terbanyak. Dari 53 zona merah saat ini, sembilan di antaranya ada di Jatim. 
Sementara Jateng dan Kalsel masing-masing menyumbang delapan zona merah.

Zona merah adalah wilayah dengan risiko penularan tinggi. Di bawah zona merah ada oranye dengan tingkat penularan sedang, zona kuning penularan rendah, dan zona hijau di mana tidak ada kasus atau tidak terdampak.

Zona merah di Jatim ada di Jombang, Gresik, Kota Malang, Kota Batu Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kota Surabaya, Kota Pasuruan dan Sidoarjo.

Sementara zona merah di Jateng adalah Kota Surakarta, Kota Semarang, Kudus, Grobogan, Kendal, Rembang, Demok, dan Jepara.

Kalsel jadi satu-satunya provinisi luar jawa yang punya banyak zona merah corona. Delapan zona merah di wilayah ini adalah Kota Banjarbaru, Tanah Laut, Hulu Sungai Selatan, Banjar, Barito Kuala, Hulu Sungai Utara, Tabalong dan Kota Banjarmasin.

DKI masih menyumbang banyak zona merah dengan lima wilayah. Semula hanya Jakarta Pusat dan Jakarta Barat yang berstatus zona merah. Namun kini Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Utara kembali ke zona merah setelah sebelumnya di zona oranye. Hanya Kepulauan Seribu yang masih bertahan di zona oranye.

Zona merah ini bertambah dari semula pekan lalu 35 menjadi 53 wilayah.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bertambahnya zona merah ini jadi bukti Indonesia belum lepas dari krisis akibat pandemi covid-19.

"Zonasi risiko per kabupaten/kota terjadi peningkatan persentase zona merah dari minggu lalu 6,81 persen menjadi 10,31 persen," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (27/7).

Selain zona merah Covid-19, Wiku menyatakan kabupaten/kota zona oranye juga bertambah dari pekan lalu sebesar 32,88 persen menjadi 35,99 persen, yakni dari 169 menjadi 185 kabupaten/kota.

Kasus positif virus corona per hari ini, Senin (27/7), secara kumulatif mencapai 100.303 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 58.173 orang dinyatakan sembuh, dan 4.838 orang meninggal dunia.