Tugas Deputi Intelijen Pengamanan Aparatur di BIN

Badan Intelijen Negara (BIN) kini memiliki satu tambahan jabatan struktural baru yakni Deputi Bidang Intelijen Pengamanan Aparatur. Penambahan jabatan ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2020 tentang BIN.

Jabatan deputi ini sekaligus menambah jumlah jabatan struktural di BIN menjadi 20 yang terdiri dari Kepala BIN, Wakil Kepala BIN, Sekretariat Utama, sembilan deputi, inspektorat utama, lima staf ahli, bagian pusat, dan BIN daerah.

Sesuai Pasal 28C dalam Perpres mengatur tugas dan fungsi deputi bidang intelijen pengamanan aparatur yakni:

- Penyusunan rencana kegiatan dan/atau operasi intelijen pengamanan aparatur
- Pelaksanaan kegiatan dan/atau operasi intelijen pengamanan aparatur
- Pengoordinasian kegiatan dan/atau operasi intelijen pengamanan aparatur
- Pelaksanaan kerja sama kegiatan dan/atau operasi intelijen pengamanan aparatur
- Pengendalian kegiatan penelusuran (clearance) terhadap calon pejabat aparatur
- Pemberian pertimbangan saran dan rekomendasi tentang pengamanan penyelenggara pemerintahan
- Pengendalian kegiatan dan/atau operasi intelijen pengamanan aparatur
- Penyusunan laporan intelijen pengamanan aparatur

Perpres tersebut tak memperinci lebih lanjut kegiatan intelijen pengamanan aparatur. Namun dijelaskan bahwa keberadaan deputi ini guna deteksi dini dan peringatan dini pengamanan penyelenggaraan pemerintahan dan stabilitas keamanan negara.

Penambahan jabatan sebelumnya juga pernah dilakukan Jokowi melalui Perpres 73/2017. Dalam Perpres tersebut, terdapat penambahan Deputi Bidang Intelijen Siber yang di antaranya bertugas menyusun rencana, pengendalian kegiatan, hingga operasi intelijen siber.