Seribuan lebih orang mengantre di pintu masuk di Pos Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur. Antrean tersebut terjadi karena pengelola menerapkan kuota pendaki maksimal 800 orang.
Seorang relawan Anak Gunung Lawu, Budi Santoso mengatakan para pendaki mulai berdatangan sejak Sabtu (15/8) malam. Mereka ingin mengikuti tradisi upacara bendera di Puncak Gunung Lawu yang rutin digelar setiap 17 Agustus.
"Antrean itu kan terjadi sebelum pintu dibuka. Saya waktu itu ada di sana," kata Budi saat dihubungi melalui telepon, Minggu (16/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Relawan yang sehari-hari bertugas menjaga Pos Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu, Karanganyar itu menerangkan sejak terjadi pandemi Covid-19, pengelola pos pendakian menerapkan kuota pendaki. Untuk Pos Cemoro Sewu yang dikelola Perum Perhutani ditetapkan kuota 800 orang per hari.
"Tapi saya dengar tadi realisasinya yang masuk seribu lebih," katanya.
Sedangkan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Karanganyar, menetapkan kuota untuk Pos Cemoro Kandang dan Cetho masing-masing 350 orang per hari.
"Yang di tempat saya (Cemoro Kandang) sudah penuh dari jam 11 siang tadi. Yang naik lewat sini sesuai laporan ada 352 orang," katanya.
Lain dari Pos Cemoro Sewu, Budi tidak melihat antrean pendaki di Cemoro Kandang. Pendaki berdatangan secara sporadis sejak pagi hingga siang. Ia memang berulang kali menolak beberapa orang yang hendak mendaki Gunung Lawu via Cemoro Kandang.
"Setelah saya tutup memang ada yang datang. Tapi karena kuotanya sudah penuh saya tolak," katanya.
Dihubungi terpisah, Petugas dari Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Karanganyar, Nardi mengatakan dalam dua hari terakhir jumlah pendaki via Cemoro Kandang dan Cetho memang meningkat.
Namun karena adanya kuota yang diterapkan, kondisi dua pos tersebut relatif terkendali. Tidak ada antrean pendaki seperti terjadi di Pos Cemoro Sewu.
"Dua hari terakhir ini memang kuota di Cetho penuh terus. Tapi yang di Cemoro Kandang penuh baru hari ini. Kemarin malah cuma 125 orang," katanya.
Gunung Lawu menjadi salah satu lokasi pendakian favorit untuk menyemarakkan hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Setiap tahun upacara bendera digelar di puncak Hargo Dumilah diikuti 3-4 ribu orang. Namun di tengah pandemi ini jumlah pendaki dibatasi untuk mengurangi potensi penularan Covid-19.
Selain menerapkan kuota, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Karanganyar juga menerapkan pembatasan usia pendaki.
"Untuk lansia dan anak-anak tidak boleh. Selain itu sekarang kalau mau mendaki harus ada pemandu. Tidak boleh sendirian. Makanya tahun ini jumlahnya berkurang dibanding tahun lalu," kata Nardi.