Bupati Rembang Abdul Hafidz dan Wakil Bupati Rembang Bayu Andriyanto mendatangi kediaman pengasung Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah, Mustofa Bisri alias Gus Mus, Selasa (18/8) siang.
Kepada Gus Mus, Abdul Hafidz, atas nama Pemerintah Kabupaten Rembang, menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan memasang bendera merah putih di Alun-Alun Rembang pada Senin (17/8).
"Saya sebagai Bupati siap didukani (dimarahi) Gus Mus, meskipun itu ada kelalaian tugas dari panitia. Ini tanggung jawab kami, dan kami justru berterima kasih diingatkan oleh Gus Mus bila di ruang publik seperti Alun-Alun belum terpasang bendera merah putih", kata Abdul Hafidz usai bertolak dari kediaman Gus Mus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hafidz menyadari bahwa Pemkab Rembang juga mesti melihat dari sisi sosial kemasyarakatan dalam kasus ini. Terlebih, Gus Mus merupakan ulama yang gencar menyuarakan nasionalisme dan kebangsaan.
"Persoalannya tidak hanya masalah kedinasan saja tapi bagaimana mengangkat Rembang, ruang-ruang publiknya ini menunjukkan Rembang ini peduli dan berkomitmen, menjunjung tinggi pahlawan kita sehingga saya didukani, saya pastikan menerima dan sebagai cambuk agar kita lebih baik", tambah dia.
Seperti diketahui, Gus Mus mengunggah video yang memperlihatkan dirinya berada di alun-alun Rembang, Senin (17/8) pagi.
Ia pun memperlihatkan tak satupun bendera merah putih berkibar di saat HUT Kemerdekaan RI.
Video inipun langsung menjadi viral di media sosial dan menjadi pergunjingan publik menimbulkan protes dari masyarakat.
(dmi/arh)