Warga Temukan Mortir Sisa PD II di Malut, Brimob Sisir Lokasi

CNN Indonesia
Rabu, 19 Agu 2020 23:33 WIB
Warga menemukan mortir diduga sisa Perang Dunia II di Desa Teru-Teru, Loloda Utara, Halmahera Utara, Maluku Utara.
Mortir diduga sisa perang dunia II di Halmahera Utara. (Foto: CNN Indonesia/ Sahril)
Ternate, CNN Indonesia --

Sebuah bahan peledak jenis mortir yang diduga sisa Perang Dunia II ditemukan warga di Desa Teru-Teru, Loloda Utara, Halmahera Utara, Maluku Utara.

Mortir tersebut pertama kali ditemukan warga setempat, Renol Toholo, di belakang pemukiman warga, Minggu (16/8).

Komandan Kompi 1 Batalyon A Pelopor AKP Mahrus Munir mengatakan pihaknya langsung mengamankan lokasi tersebut begitu ada laporan temuan mortir masuk. Menurutnya, temuan bahan peledak jenis apapun harus ditangani sesuai standar operasional prosedur (SOP).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami Kompi 1 Yon A Pelopor menindaklanjuti dengan amankan tempat penemuan bahan peledak atau bom tersebut," kata Mahrus, Rabu (19/8).

Saat ini, mortir tersebut masih di tempat semula, namun lokasi sekitar telah disterilisasi.

Ia juga mengimbau warga agar segera melapor jika menemukan benda mencurigakan. Selain itu, tidak melakukan aktivitas di sekitar lokasi penemuan.

"Kepada warga sekitar lokasi temuan maupun wilayah desa diimbau agar tidak mendekat sambil menunggu tim Jihandak dari Brimob untuk melakukan evakuasi bom tersebut," tandas Mahrus.

Terpisah, enam warga yang menemukan mortir di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, diganjar penghargaan dari Bupati Landak Karolin Margret Natasa.

Enam warga itu, bersama sejumlah ASN, mendapat penghargaan dari Pemkab karena dinilai berjasa dalam pembangunan dan kemasyarakatan di kabupaten itu.

"Adapun beberapa kategori penghargaan yang diberikan diantaranya penyerahan penghargaan dari pemerintah Kabupaten Landak atas penemuan senjata api, granat dan mortir yang ditemukan di gunung Brambang desa Tengon kecamatan Air Besar kepada 6 orang penduduk di sana," kata Karolin, dikutip dari Antara.

Amunisi ini ditemukan di Gunung Berambang, Desa Tengon, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Juni.

Polisi menduganya sebagai sisa perang, tepatnya dari Pasukan Gerilya Rakyat Sarawak yang dikombinasikan dengan Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (PGRS/Paraku).

(iel/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER