Sebanyak 137 guru SD-SMP negeri maupun swasta di Kota Surabaya, Jawa Timur dilaporkan positif terkonfirmasi virus corona (Covid-19). Empat orang di antaranya bahkan telah meninggal dunia.
Temuan itu didapat setelah Satuan Tugas Covid-19 Kota Surabaya menggelar tes swab massal terhadap 3.127 guru SD-SMP di Kota Pahlawan tersebut.
"Total ada 3.127 guru yang dites, negeri maupun swasta SD-SMP, ini terus berjalan, 137 positif, yang meninggal empat," kata Wakil Sekretaris Satuan Tugas Covid-19 Surabaya, Irvan Widyanto saat dikonfirmasi, Jumat (21/8).
Irvan mengatakan hasil tes swab tersebut sekaligus membantah pernyataan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang menyebut ada 35 guru di Kota Surabaya yang meninggal akibat Covid-19.
"Itu hoaks itu, coba cek ke PGRI apakah betul dia statement seperti itu, saya sudah cek data Dinkes dan tidak sebanyak itu," ujarnya.
![]() Infografis Tahapan Riset Vaksin Corona Buatan RI |
Irvan menyebut Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjamin keselamatan para guru di wilayahnya saat pandemi virus corona. Tes tersebut juga dilakukan sebelum Pemkot Surabaya membuka kegiatan belajar tatap muka di sekolah.
"Tapi memang kepedulian Ibu Wali Kota (Risma), untuk menjamin keselamatan para guru, salah satunya ya melakukan testing masif serentak guru SD-SMP," katanya.
CNNIndonesia.com telah berupaya mengonfirmasi perihal temuan tersebut ke Ketua PGRI Surabaya, Sumarto, melalui pesan singkat dan telepon. Namun yang bersangkutan belum memberikan respons.
Kota Surabaya kembali masuk menjadi daerah zona merah atau risiko tinggi penyebaran virus corona per 16 Agustus. Sementara kasus positif Covid-19 di Surabaya secara kumulatif mencapai 10.112 orang.
(frd/fra)