Pelaksana tugas (Plt) Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin wafat pada hari ini, Sabtu (22/8). Dia meninggal dunia usai terinfeksi virus corona (Covid-19).
"Inggih (benar). Masih di RSUD Sidoarjo," kata Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, Syaf Satriawarman.
Nur Ahmad Syaifuddin yang kerap dipanggil Cak Nur selama ini dikenal sebagai kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dia dipercaya menjabat wakil ketua DPC PKB Sidoarjo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2014 lalu, Nur Ahmad Syaifuddin menjabat sebagai anggota DPRD Sidoarjo. Kemudian pada 2015, dia maju sebagai calon wakil bupati Sidoarjo mendampingi Saiful Ilah yang menjadi calon bupati. Mereka menang dan memimpin Pemkab Sidoarjo.
Seiring berjalannya waktu, Cak Nur diangkat sebagai Plt Bupati Sidoarjo oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada 14 Januari lalu. Dia menggantikan Saiful Ilah yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akibat terlibat kasus suap.
Nur Ahmad Syaifuddin sendiri pernah dipanggil KPK untuk diperiksa pada 2 April lalu, untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus yang melibatkan Saiful Ilah.
Ia sempat menjadi pembicaraan publik karena ikut menguburkan jenazah pasien virus corona. Videonya beredar di media sosial dan menuai perdebatan.
Kala itu, dia ikut melakukan pemulasaran jenazah pasien corona bersama tim dari Dinkes Kabupaten Sidoarjo. Nur Ahmad Syaifuddin mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
Jelang Pilkada Serentak 2020, Nur Ahmad Syaifuddin juga sempat berikhtiar bakal maju kembali sebagai calon petahana. Dia dikabarkan bakal berpasangan dengan Mimik Idayana, anggota DPRD Sidoarjo dari fraksi Gerindra.
Mereka sudah sempat berkeliling mencari dukungan ke sejumlah tokoh dan organisasi, termasuk kiai-kiai dari Nahdlatul Ulama (NU).