Usul Anies soal Jalur Sepeda Tol Dinilai Bisa Ganggu Bisnis

CNN Indonesia
Kamis, 27 Agu 2020 14:27 WIB
Peneliti transportasi menilai jika sepeda masuk ke dalam jalan tol, maka itu bisa mengganggu bisnis yang berlangsung di jalan tersebut.
Ilustrasi pesepeda roadbike. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melontarkan wacana kebijakan jalur sepeda di tol. Nantinya, kata dia, sepeda yang boleh masuk ke dalam jalan tol hanya yang berjenis roadbike.

Menanggapi itu, Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (INSTRAN) Deddy Herlambang menilai hal tersebut malah berpotensi menganggu bisnis yang berjalan di Jalan Tol Cawang-Tanjung Priok, Jakarta.

"Persoalan ini akan mengganggu bisnis jalan tol PT Jasa Marga selaku operator jalan tol tersebut," kata Deddy kepada CNNIndonesia.com, Kamis (27/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara detail, Deddy menjelaskan kini sesuai laporan PT Jasa Marga, volume capacity ratio (VCR) ruas tol ini sudah mencapai 0,8 pada hari Minggu pukul 09.00 WIB. Angka tersebut, kata dia, sudah tergolong padat untuk servis jalan tol.

"Apabila VCR telah mencapai 1 (nilai absolut) ekuivalen lalu lintas macet, nilai 1 tersebut menurunkan Level of service (LoS) jalan tol. Masalah turunnya LoS ( SPM tol ) ini tentunya akan mengganggu kinerja operator jalan tol dalam hal ini PT Jasa Marga," tuturnya.

Belum lagi, kata Deddy, Anies berencana untuk melakukan rekayasa dengan menutup sisi 2 lajur barat. Penutupan tersebut mengartikan jalan tol sisi lajur Timur dipakai berjalan kendaraan bermotor dua arah.

"Apabila hal ini diizinkan oleh KemenPUPR, VCR dapat melebihi angka 1 yakni diartikan macet total karena normal VCR 0,8 berjalan di 4 lajur (2 arah) bila sisi Barat ditutup maka tol berjalan hanya di 2 lajur (dua arah)," katanya.

Lebih jauh, Deddy menegaskan Undang Undang nomor 38 tahun 2004 tentang jalan pasal 44 ayat 2 mengamanatkan jalan tol tidak bisa menjadi jalan alternatif. "Artinya jalan tol tersebut bukan jalan alternatif bagi pesepeda selama jalan umum telah tersedia," tegas dia.

Sementara itu, komunitas sepeda sendiri menilai lebih baik Anies tak asal membuat aturan terkait sepeda, dan memikirkan aspek keselamatan pesepeda untuk dituangkan dalam aturan dan diterapkan.

"Jangan sekadar terus masang tali cone, buka sini, buka sana, ya enggak begitu juga sih," ujar Koordinator Komunitas pesepeda Jakarta Cycling Community (JKTCC), Ario Pratomo, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis.

Ia berharap ada jalur khusus untuk sepeda yang dipisahkan dari jalur kendaraan lainnya.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengaku pihaknya baru mengkaji aspek keselamatan jalur sepeda di tol usai ada kesepakatan antara Pemprov DKI dengan Kementerian PUPR.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan Anies sedang mengusulkan jalan tol dapat digunakan bagi pesepeda. Adapun pesepeda yang diusulkan boleh melintasi jalan itu hanya sepeda jenis Road Bike.

Pertimbangannya, Road Bike memiliki karakteristik bergerak dengan laju kencang. Rencananya, kebijakan ini hanya diterapkan pada hari Minggu mulai pukul 06.00 hingga pukul 09.00. Petugas juga akan menyiapkan pembatas dengan menggunakan traffic cone.

Meskipun demikian, Syafrin menyatakan kebijakan ini masih belum matang. Rencana kebijakan jalur sepeda di tol ini masih menunggu persetujuan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

(ctr/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER