Nadiem Kucurkan Rp7,2 T Belikan Kuota Internet Siswa dan Guru

CNN Indonesia
Kamis, 27 Agu 2020 13:30 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim ingin pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi corona tidak terhambat oleh keterbatasan kuota internet.
Mendikbud Nadiem Makarim akan mengucurkan dana Rp7,2 triliun untuk membelikan kuota internet kepada pelaja dan pengajar selama pembelajaran jarak jauh berlaku di tengah pandemi virus corona (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim bakal menggunakan anggaran Rp7,2 triliun untuk membelikan kuota internet bagi siswa, guru dan dosen selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) dilaksanakan di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Nadiem menyampaikan itu saat rapat bersama Komisi X di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (26/8). Ada pula anggaran untuk tunjangan profesi pengajar sebesar Rp1,7 triliun, sehingga total Nadiem akan mengucurkan dana hampir Rp9 triliun.

"Kami sudah mendapat persetujuan anggaran Rp9 triliun untuk tahun ini yang akan kami kerahkan untuk pulsa kuota data siswa, guru, mahasiswa dan dosen," katanya di Gedung DPR, Kamis (26/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut data yang ia paparkan, rincian anggaran untuk bantuan kuota internet dialokasikan sebanyak Rp7,2 triliun untuk periode waktu September-Desember 2020.

Melalui dana ini, siswa bakal menerima bantuan kuota sebesar 35 gigabyte per bulan. Lalu guru sebanyak 42 gigabyte per bulan. Serta mahasiswa dan dosen sebanyak 50 gigabyte per bulan.

Nadiem mengatakan anggaran ini ia perjuangkan selama beberapa minggu ke belakang di internal pemerintah pusat. Ia berkeras meminta anggaran khusus untuk bantuan PJJ karena mendengar banyaknya keluhan pembiayaan kuota internet dari siswa dan guru.

"Kecemasan masyarakat nomor satu di saat ini dari semua kecemasan sudah jelas nomor satu itu apa? Pulsa, pulsa, pulsa. Data, data, data," ujarnya.

Mantan bos Go-jek itu menjanjikan bantuan pulsa akan segera direalisasikan dalam waktu dekat. Ia mengatakan pihaknya sedang mengurus pencairan dana agar bisa dilakukan selekas mungkin.

Diketahui, pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah di tengah pandemi virus corona membuat sebagian kalangan keberatan. Terutama membiayai biaya internet.

Melihat kendala tersebut, Kemendikbud lalu berupaya mencari jalan keluar dengan memberikan kuota internet pada para pelajar dan pengajar.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Paristiyanti Nurwardani mengatakan pemberian kuota internet diprioritaskan bagi siswa dan mahasiswa dengan latar ekonomi kurang mampu.

"Prioritas utama [siswa dan mahasiswa] yang kurang mampu. Jadi teman-teman penerima Bidikmisi, KIP, dan mahasiswa semester 3, 5, 7, 9 yang terdampak covid. Akan divalidasi oleh teman-teman perguruan tinggi negeri maupun swasta," katanya kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Rabu (19/8).

PJJ sendiri masih dilakukan di sebagian besar sekolah. Kemendikbud mencatat 1.840 sekolah di zona merah, 12.124 sekolah di zona oranye, 6.238 sekolah di zona kuning dan 764 sekolah di zona hijau masih melakukan PJJ.

Sedangkan pendidikan tinggi belum diizinkan melakukan pembelajaran tatap muka pada semester ini hingga waktu yang belum ditentukan.

(fey/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER