Lumpur Panas Blora, Polisi Selidiki Belasan Kerbau Hilang

CNN Indonesia
Jumat, 28 Agu 2020 07:18 WIB
Kepolisian sudah memeriksa sejumlah saksi terkait letusan lumpur beracun di Blora dan menyebabkan belasan kerbau milik warga hilang tenggelam.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepolisian melakukan penyelidikan terkait letusan lumpur beracun di kawasan Hutan Kesongo (Bumi Kesongo) yang biasa disebut oro-oro kesongo di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis (27/8) kemarin. Dalam peristiwa itu satu orang terluka dan belasan kerbau milik warga diduga tenggelam ke kawah lumpur.

Kapolsek Jati AKP Bajuri mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan kerbau-kerbau itu benar tenggelam atau lari dan masih hidup.

"Hingga kini, kami belum bisa memastikan," kata Bajuri, dilansir dari Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itulah penyelidikan dilakukan guna memastikan kebenaran informasi. Polisi juga sudah memeriksa empat saksi dari warga sekitar terkait peristiwa tersebut, yakni Warno, Suyatin, Sukimin, dan Warino.

Polisi menyebut peristiwa itu terjadi pada Kamis (27/8) pukul 05.00 WIB, Warno mengeluarkan hewan ternaknya untuk digembala. Warno membawa kerbau-kerbau itu menuju kubangan lumpur yang selama ini digunakan untuk bermain kerbau tak jauh dari kandang kerbaunya.

"Tiba-tiba, muncul semburan lumpur yang disertai dengan gas yang diduga beracun," ujarnya.

Semburan lumpur tersebut, diperkirakan berlangsung mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 06.30 WIB.

"Korban berniat menyelamatkan diri dengan berlari tanpa menghiraukan ternaknya lagi. Sedang 3 orang yaitu saksi 2 (Suyatin), saksi 3 (Sukimin) dan saksi 4 (Wariyo) yang berada di belakang kandang kurang dari jarak 50 meter juga berlari menyelamatkan diri," ucapnya.

Dalam kejadian tersebut, Warno dilarikan ke Puskesmas terdekat karena menghirup gas beracun.

"Korban hanya menjalani rawat jalan sehingga setelah diperiksa dokter, boleh pulang," ujarnya.

Sementara kerbau yang digembala, katanya, dikabarkan hilang. Namun kepastiannya menunggu hasil penyelidikan mengingat informasi kehilangan belasan kerbau masih simpang siur.

Kompleks Oro-Oro Kesongo yang berada di wilayah Perhutani dikabarkan kerap mengeluarkan lumpur dan gas serta sering didatangi warga dari luar daerah untuk kepentingan tertentu.

Lahan kosong yang masuk kawasan hutan negara itu, totalnya seluas 119,1 hektar berupa padang/gunungan lumpur, rumput, rawa, dan sudah ratusan tahun dalam kondisi kosong (tidak berpoduksi).

(an/osc)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER