Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jendral Andika Perkasa menyebut Prada MI saat ini masih berstatus sebagai terperiksa, atau belum jadi tersangka, kasus penyerangan Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur.
Nama Prada MI sendiri disebut-sebut menjadi sosok yang diduga menjadi pemicu penyerangan sekelompok orang di Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (28/8) dini hari, dengan menyebarkan kabar bohong soal pengeroyokan.
"Tetapi statusnya adalah termasuk yang terperiksa," kata Andika dalam konferensi pers di Mabes TNI AD, Jakarta, Minggu (30/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan Prada MI kini sudah diamankan pihaknya meski masih menjalani proses perawatan di salah satu Rumah Sakit milik TNI AD.
"Sama seperti yang lainnya, Prada MI sudah diamankan oleh TNI. Prada saat ini dalam proses perawatan di rumah sakit TNI Angkatan Darat," kata dia.
Andika menyatakan pihaknya tak akan menerima alasan apapun dari para oknum TNI AD yang terlibat dalam penyerangan Mapolsek Ciracas tersebut. Terlebih lagi, alasannya semata-mata karena tersulut emosi akibat tertipu kabar bohong (hoaks) dari Prada MI.
"Kalau soal tersulut, itu adalah tanggung jawab masing-masing prajurit. Kita tidak mau terima, mau tersulut apa kek. Yang jelas mereka melakukan tindakan apa, ya tanggung jawab," kata Andika.
Di sisi lain, Andika menyatakan pihaknya masih mendalami perihal ucapan atau kabar yang jadi pemicu penyerangan Mapolsek Ciracas. Ia menegaskan tak akan memberi toleransi bagi anggotanya bila melakukan tindakan anarkistis tersebut.
"Mau mereka ketipu mau enggak, salah sendiri. Kami tidak akan menolerir lagi. Tidak boleh kejadian seperti ini terjadi lagi dan mereka harus bayar," ujar dia.
Sebelumnya, Ditlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo memastikan Prada Ilham mengalami kecelakaan tunggal terjatuh dari sepeda motornya. Hal itu diketahui usai Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) gabungan dengan POM Kodam Jaya, Minggu (30/8).
Senada, Panglima TNI Hadi Tjahjanto turut mengatakan bahwa kejadian yang menimpa Prada MI adalah kecelakaan tunggal, bukan dikeroyok oleh orang tak dikenal seperti apa yang diakui oleh Prada MI kepada 27 orang rekannya.
Hadi mengatakan dari bukti ponsel milik Prada MI, ditemukan bukti bahwa Prada MI menghubungi 27 orang rekannya tersebut. Bukti akan dikembangkan lebih lanjut dalam pemeriksaan mendatang, beserta pemeriksaan saksi-saksi perusakan dan bukti lainnya di lokasi kejadian.