Satgas: Klaster Baru Picu Lonjakan Kasus Positif di 10 Daerah

Anggota Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah menyebut kenaikan kasus positif virus corona (Covid-19) yang terjadi pada minggu terakhir Agustus disebabkan oleh kemunculan sejumlah klaster baru.

"Ada beberapa kabupaten yang namanya tidak pernah muncul di 10 tertinggi, namun menjadi yang tertinggi karena mungkin ada klaster-klaster baru baik dari industri, kantor, pesantren, atau kegiatan keagamaan yang ternyata meningkatkan kasus di wilayah tersebut," kata Dewi melalui streaming di akun YouTube BNPB, Rabu (2/9).

Selama Agustus tercatat penambahan kasus sebanyak 66.420 kasus, angka ini lebih tinggi dari pada Juli, yakni 51.991. 

Data dari laman covid pemerintah mencatat, selama Agustus, penambahan harian kasus Covid-19 berkisar di angka 1.000-3.000 kasus dalam sehari. Penambahan tertinggi secara harian terjadi pada 29 Agustus sebanyak 3.308 kasus.

Sementara data terbaru hingga Selasa (1/9), ada sebanyak 177.571 kasus positif corona, 128.057 diantaranya sembuh, dan 7.505 meninggal.

Satgas Covid-19 mencatat ada 10 daerah dengan penambahan kasus terbanyak berdasarkan data mingguan pada 24-30 Agustus.

Daerah-daerah itu adalah Banyuwangi, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Kota Semarang, Bekasi, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Kota Bekasi, Jakarta Timur, dan Kota Pekanbaru.

"Ini adalah 10 kab/kota penyumbang kasus tertinggi di pekan terakhir. Ternyata memang peringkat 1 Banyuwangi karena klaster pesantren yang cukup besar penularannya," ujarnya.

Di Banyuwangi ada peningkatan kasus positif sebanyak lima kali lipat, dari 89 kasus positif pada 17-23 Agustus menjadi 584 kasus pada 24-30 Agustus.

Lonjakan drastis itu berasal dari klaster pesantren di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Data terbaru dari dinas kesehatan mencatat setidaknya ada 622 santri di sana yang terpapar Covid-19.

Kemudian untuk Bekasi, terjadi peningkatan kasus positif sebanyak dua kali lipat. Pada 17-23 Agustus kasus Covid-19 di Bekasi tercatat 116 kasus, kemudian menjadi 423 kasus pada 24-30 Agustus.

Ada tiga klaster besar industri di Bekasi menyumbang 407 kasus baru, yakni PT LG Electronic Indonesia, PT Suzuki Indomobil, dan PT Nippon Oilseal Kogyou (NOK) Indonesia. Rinciannya, sebanyak 248 karyawan PT LG Electronic Indonesia, kemudian 71 karyawan PT Suzuki Indomobil, serta 88 karyawan PT NOK Indonesia.

Dewi mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada meski daerahnya hanya mencatat sedikit kasus atau bahkan tidak ada kasus.

"Semua harus waspada. Karena sebuah daerah yang sebelumnya penambahan kasusnya sedikit, 10, 20, tiba-tiba bisa naik begitu tinggi karena muncul klaster baru di satu wilayah," tutur Dewi.