Dua bakal pasangan calon (bapaslon) Pilkada Serentak 2020 di Kota Solo, Gibran-Teguh dan Bagyo-Supardjo, unjuk kekuatan dengan memamerkan massa pendukung saat pendaftaran, meski pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Adu kuat itu bermula saat pasangan Gibran-Teguh mendaftar ke KPU Kota Solo, Jumat (4/9). Dua kader PDIP itu datang diiringi arak-arakan ratusan orang dari DPC PDIP Kota Solo.
Gibran-Teguh sampai di Kantor KPU Solo, Jalan Kahuripan Utara, Sumber, Kecamatan Banjarsari, sekitar pukul 15.30 WIB. Namun ratusan pendukung telah berdesakan sejak 13.00 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat bapaslon itu sampai di Kantor KPU Solo, massa yang hadir diperkirakan mencapai seribu orang. Mereka mengabaikan imbauan jaga jarak dan menggunakan masker. Massa sibuk berebut mengabadikan momen kedatangan itu dengan gawai mereka.
Bapaslon Bagyo Wahyono-FX Suparjo (Bajo) tak tinggal diam. Mereka juga membawa ribuan pendukung saat mendaftar ke KPU Kota Solo pada Minggu (7/9).
Mereka berangkat dari Posko Pemenangan di Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan diiringi arak-arakan kuda balap. Diperkirakan seribu orang mengantar pasangan Bajo dalam perjalanan sekitar 3,5 kilometer itu.
Tak berhenti di situ, kerumunan massa tambah sesak saat Bajo sampai di Kantor KPU Kota Solo. Ratusan orang sudah menunggu bapaslon jalur perseorangan itu sejak pagi.
![]() |
Sejak awal, pemerintah dan penyelenggara pemilu telah mengingatkan para kandidat untuk tidak menggelar arak-arakan mengingat kondisi pandemi Covid-19. Bahkan sehari sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian juga memberi peringatan keras terkait hal itu.
Meski begitu, dua kubu bapaslon di Kota Solo tetap mengadakan arak-arakan. Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo bilang pihaknya tak bisa membendung antusias pendukung.
"Kita sudah sampaikan relawan dan simpatisan tidak usah ikut, tapi mereka masih berangkat. Mau bagaimana lagi," ucap Rudi.
Hal serupa juga disampaikan Penanggung Jawab Tim Pemenangan Bajo Budi Yuwono. Arak-arakan ini, kata dia, merupakan bentuk dukungan dari warga Solo untuk Bajo.
"Ini membuktikan bahwa kami bukan paslon boneka. Bukan setting-an sebagaimana dituduhkan ke kami," tutur Budi.