Tokoh pers Indonesia, Jakob Oetama, dipastikan negatif virus corona (covid-19). Jakob diketahui meninggal dunia hari ini, Rabu (9/9) di usia 88 tahun.
"Kami dua kali melakukan pemeriksaan PCR, swab covid, dan hasilnya negatif," ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Mitra Kelapa Gading Felix Prabowo Salim seperti disiarkan dari tayangan di Kompas TV.
Lihat juga:Tokoh Pers Jakob Oetama Meninggal Dunia |
Felix menuturkan, Jakob dalam kondisi kritis saat pertama kali masuk rumah sakit dua pekan lalu. Saat itu, Jakob mengalami gangguan multiorgan yang disebabkan komorbid atau penyakit bawaan dan usia yang sudah lanjut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada saat masuk, bapak Jakob kondisinya kritis, ada gangguan multiorgan. Di samping usia, komorbid, akhirnya beliau mengalami perburukan," ucap Jakob.
"Kondisi makin memburuk dan beliau akhirnya meninggal," imbuhnya.
Jakob meninggal dunia pukul 13.05 WIB siang tadi setelah kritis sejak dua pekan terakhir.
Jakob merupakan jurnalis senior Indonesia yang dikenal sebagai pendiri dan pemilik Kompas Gramedia Group.
Pria kelahiran 27 September 1931 ini mengawali kariernya sebagai jurnalis dengan menjadi redaktur di majalah mingguan Penabur pada 1956.
Pada 1963, ia menerbitkan majalah Intisari bersama rekannya sesama jurnalis, PK Ojong. Dua tahun kemudian, mereka mendirikan harian Kompas pada 28 Juni 1965.
Di bawah kepemimpinannya, Kompas berkembang pesat hingga kini memiliki beberapa anak perusahaan, mulai dari yang bergerak di bidang media massa, percetakan, hingga universitas.
(psp/ain)